
Thursday, 10 April 2014 13:34, SINGOSARI- Pemkab Malang bekerjasama dengan TNI mereboisasi lahan kosong untuk dapat dimanfaatkan oleh petani dengan ditanami padi dan umbi-umbian. Saat ini, sudah terdapat 400 hektare lahan pertanian milik TNI yang kosong dan siap ditanami. Program ini untuk mendukung Ketahanan Pangan Nasional.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Malang Ir Tomie Herawanto mengatakan, 100 hektare diantaranya di Kecamatan Singosari.
“Sedangkan lainnya tersebar di berbagai tempat lainnya. Seperti Kecamatan Pakis, Jabung, dan Kepanjen,” ujarnya saat dihubungi Malang Post kemarin.
Pencanangan pemanfaatan lahan kosong itu akan diawali pada akhir bulan Februari lalu di Desa Gunungrejo, Kecamatan Singosari. Para petani bisa menggarap lahan milik TNI tersebut. Beberapa komoditi yang ditanam seperti jagung, padi, singkong, dan sayur-mayur.
“Para petani dapat memanfaatkan lahan kosong tersebut untuk diolah maupun ditanami. Sedangkan bibit dan pupuk maupun obat-obatan, kami sediakan secara cuma-cuma,” terangnya.
Menurutnya, tanah kosong milik TNI tersebut sangat disayangkan bila mangkrak begitu saja. Untuk itulah pihaknya mendukung penuh program ini. Idealnya tanah kosong tersebut sebanarnya ditanami padi, namun untuk mencetak sawah baru bukan perkara yang gampang dan murah. Perlu dana besar untuk membuka sawah baru.
Dia mencontohkan seperti harus ada pembangunan irigasi air, pembukaan jalan pertanian dan pengolahan tanah.
“Sedangkan mayoritas lahan milik TNI tersebut berupa tegalan yang bertipikal tanah kering,” jelasnya.
Pemanfaatan lahan kosong milik TNI tersebut, bisa jadi akan terus diperluas. Mengingat TNI mempunyai lahan kosong dan tidak dimanfaatkan yang sangat luas di Kabupaten Malang.
“Untuk kelanjutan maupun pengembangan program ini, akan terus kami komunikasikan dengan seluruh satuan TNI yang ada di Kabupaten Malang,” tuturnya. (big/aim)