
JAKARTA, tniad.mil.id – Pangdam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Herman Asaribab memimpin Sidang Pemilihan Tingkat Pusat Penerimaan Calon Bintara PK TNI AD sumber perbatasan Tahun 2019 yang diikuti sebanyak 43 putra asli daerah dari perbatasan di wilayah Kodam XII/Tpr.
Hal tersebut disampaikan Kapendam XII/Tpr, Kolonel Inf Aulia Fahmi Dalimunthe, S,Sos., dalam rilis tertulisnya di Kubu Raya, Kalimantan Barat, Jumat (30/8/2019).
Diungkapkan Kapendam, saat membuka sidang Pangdam (Mayjen TNI Herman Asaribab) menyampaikan bahwa seleksi penerimaan Calon Bintara PK TNI AD sumber perbatasan, merupakan realisasi kebijakan pimpinan untuk mewadahi keinginan pemuda perbatasan, yang sukarela ingin mengabdikan dirinya menjadi prajurit TNI AD.
“Penerimaan prajurit sumber perbatasan ini menyikapi setiap perkembangan yang terjadi di wilayah perbatasan, khususnya terkait dengan penurunan rasa nasionalisme masyarakat yang diakibatkan berbagai tekanan kehidupan baik dari segi ekonomi, sosial maupun budaya,” ujarnya.
“Sidang yang dilaksanakan pada Kamis (29/8/2019) merupakan tahapan akhir dari seleksi penerimaan prajurit untuk memilih putra daerah asli perbatasan yang sukarela ingin mengabdikan dirinya menjadi Bintara TNI AD,” jelas Aulia Fahmi.
Lebih lanjut dikatakan, sidang yang mendapat pengawasan juga dari Itjenad, Kolonel Arm Budi Saroso dan Katim Psikologi, Letkol Inf Namr Djalil, S.Psi., M.Tr (Han)., untuk menumbuhkan rasa nasionalisme terhadap masyarakat di daerah perbatasan.
“TNI AD berupaya memberikan kesempatan kepada pemuda dari wilayah perbatasan untuk mengabdikan diri menjadi prajurit TNI AD,” terangnya.
“Mereka nantinya akan ditugaskan di perbatasan dalam rangka mendukung tugas pokok TNI AD dalam menjaga wilayah-wilayah perbatasan Indonesia,” tambah alumi Akmil 1997 ini.
Dalam kesempatan tersebut lanjutnya, pucuk pimpinan Kodam Tanjungpura menegaskan kepada panitia sidang agar dalam pelaksanaan seleksi tetap berpedoman sesuai ketentuan yang berlaku, serta melalui proses seleksi secara jujur, obyektif dan transparan.
“Laksanakan penilaian secara baik, mulai dari aspek Administrasi, Kesehatan, Mental Ideologi, Psikologi dan Kemampuan Jasmani, guna diperoleh calon prajurit yang potensial serta memiliki kepribadian dan kemampuan fisik yang handal dalam menyikapi perkembangan yang terjadi di wilayah perbatasan,” tuturnya mengutip pernyataan Pangdam.
Ditambahkan lagi, Pangdam juga berharap agar panitia seleksi mempedomani dan pegang teguh semua aspek yang dijadikan kriteria pemilihan calon prajurit, sehingga tidak terjadi kegagalan peserta didik khususnya pada saat pelaksanaan pendidikan.
“Hindari hal-hal yang bersifat spekulatif, yang dapat merugikan calon itu sendiri maupun nama baik TNI khususnya TNI AD,” pungkasnya mengakhiri. (Dispenad)