TNI AD – Bangladesh. Sejumlah 45 prajurit terbaik Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Udara (AU) dipimpin Pabandya-1/Renev Latma Paban VII/Latma Sops TNI Letkol Pnb Hantarno Edi Sasmoyo melaksanakan Peacekeeping Exercise Shanti Doot-4 2018, Rajendrapur Cantonment, di Bangladesh, Selasa (6/3/2018).
Latihan Bersama (Latma) Shanti Doot merupakan latihan peacekeeping operations yang terdiri dari Field Training Event (FTE) dan Staff Training Event (STE) dan termasuk dalam program Global Peace Operations Initiative (GPOI) yang digagas PBB dan disponsori U.S. Pacific Command (USPACOM).
FTE merupakan kegiatan latihan yang menitikberatkan pada skill lapangan yang wajib dimiliki oleh pasukan perdamaian dunia PBB. Peserta FTE mendapat pelatihan pada 6 (enam) kemampuan dasar yang meliputi Check Point, Dukungan Distribusi Misi Kemanusiaan, Pengepungan dan Pencarian, Perlindungan Markas PBB, Pengawalan Konvoi dan Patroli.
Kegiatan latihan STE bertujuan untuk membekali peserta dengan kemampuan dan pengetahuan yang harus dimiliki oleh seorang Staf pada tingkat Force Headquarters dalam sebuah misi perdamaian PBB.
Kegiatan Exercise Shanti Doot-4 tahun 2018 ini sebagai salah satu ajang bagi prajurit TNI untuk membekali keahlian dan pengetahuan yang dibutuhkan pada penugasan misi PBB di masa depan, sekaligus sebagai kesempatan yang sangat baik dalam melaksanakan diplomasi militer serta sebagai wujud dari komitmen Indonesia berpartisipasi aktif dalam upaya pemeliharaan perdamaian dunia.
Dalam Latihan Shanti Doot kali ini, TNI berpartisipasi dalam kegiatan FTE dan STE dengan rincian kekuatan 41 personel mengikuti kegiatan FTE dan 4 (empat) Perwira TNI berpartisipasi dalam kegiatan STE.
Latma ini diikuti 21 negara peserta yaitu Bangladesh, Kamboja, Inggris, Indonesia, Malaysia, Mongolia, Nepal, Filipina, Rwanda, Srilanka, Amerika Serikat, Korea Selatan, Sierra Leone, Fiji, Vietnam, Senegal, Ghana, Peru, Jordan, Kyrgystan dan Selandia Baru.