Madiun, Rabu 17 September 2014 pukul 09.00 WIB, Komandan Korem 081/DSJ yang diwakili Kasi Ter Rem 081/DSJ Letnan Kolonel Arh Mariyono memberikan “kuliah” kegiatan Pembekalan dan Pemantapan Wawasan Kebangsaan kepada 600 orang mahasiswa baru Unmer Madiun Tahun Akademik 2014/2015 di Aula Graha Sumiarto Laksono Jl. Serayu No.79 Kota Madiun, (17/9/2014).
Wawasan kebangsaan para generasi muda kita pada saat ini sangat memprihatinkan, bahkan bisa dikatakan sudah luntur dan hampir berada dititik terendah pada diri kalangan generasi muda sebagai penerus bangsa, bahkan lebih memprihatinkan lagi ada sekelompok anak bangsa yang rela dan dengan tidak merasa bersalah menjual negara ini kepada bangsa lain hanya untuk mendapatkan popularitas, kedudukan ataupun materi. Hal itu diungkapan Kasi Ter Rem 081/DSJ Letnan Kolonel Arh Mariyono dalam ceramahnya pada kuliah umum Wawasan Kebangsaan di Aula Graha Sumiarto Laksono Jl. Serayu No. 79 Kota Madiun.
Lebih lanjut dikatakannya bangsa Indonesia yang dibangun oleh para pendahulu kita 69 tahun yang lalu, dilandasi atas rasa persatuan dan kesatuan yang tinggi untuk mewujudkan cita-cita bersama yaitu masyarakat adil dan makmur, Melihat perkembangan wawasan kebangsaan yang dimiliki anak-anak bangsa pada saat ini, dapat dipastikan negara kesatuan Republik Indonesia yang sangat kita cintai ini akan terpecah-pecah dan pada gilirannya akan memberikan kekuatan asing masuk ke wilayah kita seperti terjadi di jaman penjajahan. Ketika itu bangsa kita ditindas, diperas dan dibelenggu kebebasan hak-haknya.
Dengan semangat persatuan dan kesatuan bangsa ini kemudian bangkit bersatu padu mengusir penjajah, Menyimak keadaan wawasan kebangsaan kita yang pada saat ini sangat memprihatinkan, sepatutnya bangsa ini sepakat untuk memantapkan kembali nilai-nilai kebangsaan yang sudah longgar itu. Kita perlu suatu landasan yang kuat dan konsepsional untuk membangun kembali persatuan dan kesatuan bangsa dan jiwa nasionalisme yaitu “Wawasan Kebangsaan”, tegasnya.
Membahas wawasan kebangsaan lanjutnya, harus dimulai dari nilai-nilai yang dibangun oleh para pendahulu dan pendiri bangsa ini. Mereka telah menanamkan nilai-nilai persatuan dan mencetuskan “Sumpah Pemuda” yang kemudian menjadi embrio dari wawasan kebangsaan yaitu “satoe noesa, satoe bangsa dan satoe bahasa yaitu Indonesia”. Kasi Ter Rem 081/DSJ, juga menjelaskan potensi konflik di Indonesia adalah masalah Ideologi (degradasi pengamalan Pancasila sebagai ideologi bangsa, keinginan kelompok tertentu merubah Pancasila dengan ideologi lain), Politik (sengketa Pemilu, demokrasi transaksional), ekonomi (masalah hutang luar negeri, masalah BBM, defisit anggaran perdagangan bebas, pencucian uang), Sosial Budaya (kemiskinan, pengangguran meningkat kerusakan lingkungan hidup, korupsi, konflik SARA, wabah penyakit, narkoba, TKI ilegal), Hankam (separatisme, terorisme, maslah perbatasan kejahatan lintas negara).
Pada acara itu, diberikan cendera mata dari Unmer Madiun Hj Dr. Dra. Tatik Mulyati MM, kepada Korem 081/DSJ yang diwakili Kasi Ter Rem 081/DSJ, Nampak hadir Rektor I Hj Dr. Dra. Tatik Mulyati MM, Rektor II Bapak Ir. Muryantoro, MP, Pembantu Rektor I Hj. Dra. Saraswati Budi Utami, Msi, Pembantu Rektor II Bapak Muji Raharjo SH. Msi. (Kapenrem Mayor Inf Budi Yuwono, S.Sos)