TNI AD – Dalam mengeliminir kebutaan akibat katarak tahun 2017 di wilayah Korem 071/Wijaya Kusuma, Kodim 0736/Batang melakukan pendataan kepada calon pasien operasi katarak yang didatangkan dari Wilayah teritorial Kodim 0710/Pekalongan dan Kodim 0736/Batang, Kamis (16/11/2017).
Pada kesempatan tersebut para calon pasien operasi katarak memenuhi Aula Kodim 0736/Batang dengan didampingi para Babinsa yang dengan senang hati menjemput dari rumah calon pasien ke Makodim 0736/Batang, bahkan menuntun para calon pasien yang mayoritas sudah berusia diatas 60 tahun.
Pelaksanaan operasi katarak tersebut diselenggarakan atas kerjasama Kemenkes RI, TNI AD dan Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami), selanjutnya bagi calon pasien yang dinyatakan menderita katarak akan mengikuti pemeriksaan kesehatan terakhir pada tanggal 25 Nopember 2017 bertempat di RST Purwokerto, bagi yang memenuhi syarat untuk operasi maka akan menjalani operasi pada hari berikutnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut Ka Rumkit Tegal Mayor CKM dr.Yogi K L Sp.M sebagai penentu lolos atau tidaknya pasien, Kasdim 0736/Batang Mayor Inf Raji mewakili Dandim 0736/Batang, Pasi Bhakti Korem 071/Wijaya Kusuma Mayor Arm Agus Haryono, Para Pasi Kodim 0736/Batang, Danramil jajaran Kodim 0736/Batang serta Para Babinsa dan staf humas RS QIM Batang.
Penyaringan pasien tersebut merupakan tahapan yang harus dijalani oleh calon pasien apakah yang bersangkutan menderita katarak atau penyakit lainnya.
“Setelah dilakukan pemeriksaan, dari 63 calon pasien hanya 33 orang yang dinyatakan katarak dan bisa untuk dilakukan operasi selebihnya tidak menderita katarak melainkan penyakit mata yang lain seperti daging tumbuh,” tutur dr.Yogi.
Seperti yang diutarakan oleh Surati (64 tahun) calon pasien dari Desa Watupayung Kecamatan Kesesi Pekalongan sering merasa pusing dan matanya terasa gelap sejak 3 tahun yang lalu dan berkeinginan untuk mengikuti operasi.
Para calon pasien yang akan dioperasi merasa senang setelah mendengar informasi adanya rencana operasi katarak tersebut dari Babinsa yang bertugas di desanya dan terpanggil untuk mengikuti operasi karena dilaksanakan secara gratis dengan harapan setelah menjalani operasi kedua matanya akan dapat melihat normal seperti sebelum menderita katarak.