Ratusan abang becak, yang biasa mangkal di Pasar 16 Ilir Palembang, BKB, Ampera, dan berbagai lokasi di kota Palembang, pagi ini tanggal 5 Oktober 2015 akan ikut meramaikan dan merayakan peringatan HUT TNI ke-70 yang di pusatkan di pelataran parkir Benteng Kuto Besak Palembang.
Ratusan abang becak, baik becak yang di kayuh dengan tenaga manusia maupun becak motor, akan ikut defile. Para abang becak ini dengan mengendarai becaknya masing-masing berbaris rapi akan ikut berdefile bersama-sama dengan prajurit TNI, Polri dan peserta upacara yang lainnya serta kendaraan tempur TNI.
Para abang becak ini akan memberikan penghormatan ”secara militer” dihadapan Gubernur Sumsel, pejabat TNI dan Polri yang berdiri di atas mimbar. Keterlibatan para abang becak ikut serta dalam kegiatan defile HUT TNI ini sebagai bentuk kebersamaan TNI dengan rakyat.
Untuk menyukseskan kegiatan defile HUT TNI ini, Sabtu (3/10/2015), telah digelar gladi kotor dan gladi bersih bertempat di BKB Palembang. Ketika mengikuti Gladi, yang disaksikan langsung oleh Pangdam II/Swj Mayjen TNI Purwadi Mukson S.Ip dan Kasdam II/Swj Brigjen TNI Komaruddin Simanjuntak para abang becak, nampak bersemangat dan sangat serius mengikuti sesi gladi.
Perlu diketahui bahwa dalam rangka memperingati HUT ke-70 TNI tahun 2015, tanggal 5 Oktober 2015 hari ini, akan dilaksanakan upacara Parade HUT TNI. Dijadwalkan, bertindak sebagai inspektur upacara Gubernur Sumsel Ir. Alex Noerdin. Selesai upacara parade akan di lanjutkan dengan defile seluruh peserta upacara berserta kendaraan/Alutsista serta diramaikan oleh para abang tukang becak. Sekedar diketahui bahwa kegiatan defile ini, dimaksudkan untuk menunjukkan kesetiaan kepada bangsa dan Negara serta memperlihatkan kekuatan dan kebesaran TNI sebagai potensi nasional dan kebanggaan nasional.
Selain upacara parade dan defile, juga akan dilaksanakan sailing pass bertempat di sungai Musi, yang melibatkan berbagai jenis angkutan air milik TNI AD dan TNI AL (seperti speed boat, kapal cepat) serta diramaikan dengan ratusan perahu tradisonal milik masyarakat.
Masyarakat Palembang juga dapat menyaksikan langsung unjuk kemampuan bela diri militer Yong Moodo, tarian saman dan tidak kalah serunya adalah penampilan sosio drama kolosal tentang perjuangan Jenderal Soedirman yang melibatkan sedikitnya 600 orang, baik dari kalangan prajurit TNI, PNS, pelajar dan warga masyarakat.