
Lembah Tidar (17/8). Bertempat di Lapangan Pancasila Akademi Militer, Wakil Gubernur Akademi Militer Brigjen TNI Sudirman, SH. Menjadi Inspektur Upacara dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-70. Upacara peringatan HUT kemerdekaan RI tersebut diikuti seluruh organik Akademi Militer baik Militer maupun PNS serta diikuti seluruh Taruna dan Taruni Akademi Militer.
Dalam amanat tertulis Gubernur Akmil yang dibacakan oleh Wakil Gubernur Akmil Brigjen TNI Sudirman, SH. menyampaikan, bahwa Upacara Bendera Tujuh Belasan ini menjadi upacara yang istimewa, karena upacara bendera dilaksanakan di tengah bangsa Indonesia sedang mengobarkan semangat kebangsaan dengan merayakan hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-70. Penting untuk dipahami, bahwa perayaan hari kemerdekaan merupakan salah satu upaya untuk mengingat dan mempelajari seluruh perjalanan sejarah suatu bangsa.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini kita menundukkan kepala sejenak, guna memberikan penghargaan dan penghormatan kepada para pendahulu kita, yang telah berjuang merebut, menegakkan dan mempertahankan serta mengisi kemerdekaan Negara dan Bangsa Indonesia, dengan penuh kesadaran dan keikhlasan, termasuk mengorbankan jiwa dan raganya.
Sejarah mencatat, tujuh puluh tahun bangsa Indonesia mengisi kemerdekaannya, merupakan rentang perjalanan yang tidak ringan dan mudah bagi negeri ini untuk dapat mencapai kemakmuran, sebagaimana yang dicita-citakan oleh para pendahulu dan pendiri Negara kita.
Amanat filosofis-ideologis, dan konstitusional sekaligus amanat moral tersebut, sesungguhnya terkandung penjabarannya dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Amanat tersebut bersifat imperatif atau mengikat semua yang ada didalam wilayah kedaulatan Indonesia untuk setia, menegakkan, mengamalkan, membudayakan, mewariskan dan melestarikannya, termasuk kewajiban bela negara.
Dengan demikian, tidak ada seorang warga negara, lembaga-lembaga negara dan produknya, bahkan juga pejabat dan pemimpin negara yang tidak terikat untuk setia kepada amanat filosofis-ideologis serta konstitusional sejak Indonesia merdeka dan untuk selamanya dalam dinamika peradaban nasional dan internasional.
Lebih lanjut, kita juga berkomitmen untuk membangun persatuan Indonesia dalam keberagaman yang berbhinneka tunggal ika. Keberagaman bangsa Indonesia adalah anugerah guna mewujudkan harmoni, yang harus dibangun dalam ruang toleransi.
Inilah dua diantara pilar-pilar yang harus terus kita hidupkan menuju kemakmuran masyarakat dan bangsa seperti yang dicita-citakan, sekaligus menjadi pedoman bagi TNI dalam mengemban tugas dan pengabdian sebagai garda terdepan dan benteng terakhir bangsa dan Negara.
“Dirgahayu Republik Indonesia ke-70”. Autentikasi : Kapenhumas Akmil, Letnan Kolonel Inf Drs. Asep Kusman, M.Si