JAKARTA, tniad.mil.id – Benediktu Y.Taek mengalami kecelakaan saat memotong kayu, dengan sigap Tim Kesehatan Satgas Pamtas Yonif Raider 142/KJ memberikan pertolongan untuk mengobati lukanya.
Hal ini disampaikan Dansatgas Pamtas Yonif Raider 142/KJ Letkol Inf Ikhsanudin, S.Sos.,M.M., dalam rilis tertulisnya di Mako Satgas Pamtas Atambua, Kabupaten Belu, NTT, Rabu (2/10/2019).
Diungkapkan Dansatgas, pada Selasa (1/10/2019), Pos Mahen dipimpin Serka Andrie Gunawan melaksanakan anjangsana ke rumah salah satu warga di Desa Lahurus, Kecamatan Lasiolat.
“Tiba-tiba mendengar panggilan salah seorang warga yang meminta tolong, yaitu Ibu Yovita Taek (istri korban), yang menyampaikan bahwa suaminya terluka saat memotong kayu,” ujarnya.
Tim Kesehatan Pos Mahen, tambah Dansatgas, segera bergegas untuk memberi pertolongan kepada Benediktu, warga Desa Fatubesi yang bertetangga dengan Desa Lahurus.
“Adapun derita yang dialami korban yaitu luka robek pada dahi kanan, dan membutuhkan beberapa jahitan,” terangnya.
“Membantu kesulitan yang dihadapi warga merupakan salah satu tugas Satgas, selain tugas pokok kami menjaga tapal batas NKRI di Sektor Timur,” jelas Ikhsanudin.
Dikatakan pula, sesuai dengan SOP, selain memberikan pertolongan kepada korban, ada juga personel yang selalu _stand by_ di Pos untuk mengantisipasi situasi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Untuk itu, selain menjaga personel kami yang sedang memberikan bantuan pertolongan medis, kami juga mengantisipasi jika ada hal-hal lain yang tidak diinginkan di daerah penugasan,” imbuhnya.
Di tempat terpisah, Serka Andrie Gunawan mengatakan, Tim kesehatan memberikan tindakan pengobatan, dengan terlebih dahulu melaksanakan pembersihan terhadap lukanya.
“Setelah diberikan pertolongan, Danpos Mahen berkoordinasi dengan Bidan Polindes agar pengobatan dilanjutkan ke Polindes, akan tetapi Bidan Polindes menyampaikan bahwa peralatan di Polindes tidak memadai,” urainya.
Andrie Gunawan menyampaikan bahwa bantuan ini merupakan salah satu peran Satgas dalam memberikan bantuan kepada masyarakat.
“Kehadiran Satgas untuk membantu kesulitan yang dihadapi warga, dan kami (Satgas) setiap saat 1 X 24 jam, selalu siap untuk warga,” tandasnya.
Sementara itu, Yovita Taek (29), istri dari Benediktu, menyampaikan terima kasih kepada Satgas yang dengan cepat memberikan pertolongan kepada suaminya.
“Saya tak bisa membayangkan Pak, tanpa bantuan dari Satgas, bagaimana nasib suami saya. Apalagi sarana kesehatan dan tenaga medis yang masih terbatas di sini,” tuturnya.
“Hanya ungkapan terima kasih yang tulus disertai doa kepada TYME, semoga bapak Satgas selalu berhasil dalam melaksanakan tugas,“ pungkas Yovita penuh haru. (Dispenad)