
TNI AD-Condet. Rasa bangga nampak di wajah Mujiono beserta istri, saat namanya dipanggil dan dipersilahkan maju mendampingi putranya, Prada Ari Setiawan untuk berfoto bersama dengan Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Joni Supriyanto dan Danrindam Jaya Kolonel Inf Anton Yuliantoro.
Momen bahagia ini terjadi di tengah-tengah pelantikan 368 prajurit Tamtama Remaja lulusan Dikmata TNI AD Gel. II T.A 2017 di Lapangan Chandradimuka, Rindam Jaya, Condet, Jakarta Timur, Sabtu (7/4/2018).
Bukan tanpa sebab Mujiono dan istri mendapat kehormatan tersebut, sebab, putranya Prada Ari Setiawan dengan nomor siswa 251 berhasil menjadi lulusan terbaik dalam pendidikan kali ini.
“Mohon tetap dibimbing Bapak, Ibu, agar Ari ini bisa terus mengembangkan kemampuannya dan semakin baik dan profesional dalam mengabdikan dirinya sebagai prajurit TNI AD,” ujar Pangdam Jaya saat memberikan ucapan selamat kepada Mujiono dan istri.
Ditemui usai upacara, Mujiono menuturkan, putra keduanya tersebut sejak kecil memang sudah bercita-cita untuk menjadi prajurit TNI. Bahkan, untuk mewujudkan cita-citanya tersebut, Ari yang kelahiran Banyuwangi, Jawa Timur 19 November 1996 ini rela bolak-balik Jakarta-Banyuwangi untuk mengikuti seleksi penerimaan prajurit TNI.
“Dia kalau ada tes, berangkat ke Jakarta bisa sampai 10 hari, terus pulang lagi. Nanti ada tes, berangkat lagi. Terus begitu kira-kira selama 2 bulan. Kalau pas ke Jakarta, saya suruh cari kontrakan saja biar murah,” kenangnya.
Pria yang sehari-harinya bekerja sebagai petani tambak udang di Kulonprogo, Yogyakarta ini melanjutkan, sebelumnya Ari sudah mengikuti tes penerimaan Secaba juga di Rindam Jaya. Namun, saat Pantukhir ia tidak lolos. “Dari situ Ari semakin meningkatkan kemampuannya secara mandiri, sehingga akhirnya bisa lulus sebagai yang terbaik hari ini,” lirih Mujiono sambil menahan air mata kebanggaan.
Ia menambahkan, bersyukur putranya lulus sebagai yang terbaik, lantaran dirinya bukan siapa-siapa dan tidak memiliki apa-apa. Ia mengaku hanya bisa mendukung keinginan kuat putranya tersebut dengan doa.
“Alhamdulillah tidak dipersulit, tidak ada permintaan uang pelicin atau sejenisnya,”ucapnya.
“Saya berharap, Ari tidak sombong, selalu mengingat kepada Tuhan Yang Maha Esa, terus meningkatkan kemampuan dan keterampilannya, serta siap untuk ditempatkan dimanapun nantinya, agar memiliki karier yang bagus. Saya hanya bisa mendoakan yang terbaik,” pungkasnya. (Pendam Jaya)