
Perwira TNI harus mampu menyikapi perkembangan global dan regional, terkait keamanan nasional. Berbagai konflik yang terjadi beberapa waktu terakhir perlu disikapi secara tepat, cerdas, dan bijak, berbekal pendidikan yang didapat selama ini. Berkembanganya zaman berarti makin kompleksnya persoalan. Artinya, tantangan tugas yang akan dihadapi perwira TNI sekarang akan lebih sulit dibandingkan zaman pendahulunya. Bentuk perang sudah sangat berbeda, ancaman pun sangat berbeda dan berjalan begitu cepat, kata Panglima TNI Gatot Nurmantyo, saat upacara penutupan Pendidikan Reguler (Dikreg) ke-42 Sesko TNI TA 2015 di Gedung Serasan Sesko TNI, Jalan Martanegara, Senin, tanggal 14 Desember 2015.
Dia mencontohkan, konflik Laut Cina Selatan telah memasuki babak baru dengan hadirnya kekuatan militer berbagai negara. Konsekuensinya, memicu memicu ketegangan dan konflik baru. Selain itu, Kepulauan Natuna sebagai wilayah yang tidak terpisahkan dari NKRI, telah diklaim negara lain, sekaligus membawa Indonesia ke dalam pusaran konflik. Kehadiran TNI sebagai penegak kedaulatan negara menjadi keharusan. Hal ini yang harus disikapi secara tepat, cerdas dan bijak oleh setiap perwira TNI. Kemampuan para perwira di dalam operasi gabungan TNI menjadi modal utama didalam penyelenggaraan latihan dan operasi, sehingga bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan selama dalam pendidikan Sesko TNI dapat dipergunakan dan dimanfaatkan untuk kepentingan TNI, bangsa dan negara, ujarnya.
Hadir pada acara para Kepala Staf Angkatan dan sejumlah pejabat Mabes TNI dan Polri, perwakilan kedutaan besar negara peserta didik dan para pejabat teras Sesko TNI, serta para undangan lainnya. Pendidikan yang berlangsung sembilan bulan itu diikuti 150 perwira menengah (TNI AD 61 orang, TNI AL 40 orang, TNI AU 40 orang, Polri 2 orang , perwira mancanegara 7 orang dari Arab Saudi, Australia, Korea Selatan, Malaysia, Mali, Singapura, dan Thailand).
Lulusan terbaik diraih Kolonel Pnb Jorry Soleman Koloay dari TNI AU, Letkol AD Zulkinine bin Yunus dari Malaysia dinyatakan sebagai Perwira Siswa Mancanegara terbaik, dan Karya tulis terbaik diraih Perwira Siswa TNI AL Kolonel Laut (S) Dr Ivan Yulivan. (Sumber: HU Pikiran Rakyat)