Skip to main content
Artikel

ANCAMAN NARKOBA KEPADA GENERASI BANGSA

Dibaca: 81 Oleh 01 Mar 2018Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

TNI AD – Jika narkoba sudah dikirim dengan jumlah berton-ton, itu bukan lagi namanya penyulundupan, tapi pengeboman kepada sendi-sendi kehidupan bangsa dan negara. Bayangkan diperkirakan sekitar kurang lebih 5 ton sabu senilai Rp. 10 triliun berhasil diamankan aparat beberapa waktu lalu hanya dengan jarak selang hitungan hari. Kasus tangkapan pertama 1 ton di Batam, tangkapan kedua 1,6 ton pekan lalu juga di Batam dan ketiga pada Jumat (23/2/2018) lalu sekitar 3 ton.

Dan, bukan berhenti sampai disitu, tapi masih ada skala lebih besar terus mengincar negeri ini. Berdasarkan informasi intelejen diketahui dari Kepala BNN Buwas beberapa waktu lalu, diduga masih ada sekitar 600 ton bahan baku sabu berkualitas tinggi yang mau masuk ke Indonesia.

“Pantauan terakhir bahan sabu tersebut ada di sekitar perairan Timor Leste yang kemudian hilang dari pantauan satelit”. Dapat dibayangkan dengan jumlah yang begitu banyak sabu yang akan masuk ke negara kita cukup bikin ngeri dan merinding. Berapa juta anak bangsa yang mengkonsumsi barang itu? Korbannya berapa juta anak bangsa yang terkapar?

Maka dengan alasan tersebut diatas, TNI dan TNI AD saat ini telah komitmen terus memerangi narkoba. Karena narkoba sudah menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat. Berbagai kampanye anti narkoba dan penanggulangan terhadap orang-orang yang ingin sembuh dari ketergantungan narkoba semakin banyak didengung-dengungkan. Sebab, penyalahgunaan narkoba bisa membahayakan bagi keluarga, masyarakat, dan masa depan bangsa.

Baca juga:  Panglima TNI: TNI-Polri Tonggak Penyangga Tegaknya NKRI

Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini kian meningkat. Boleh jadi karena genarasi muda bangsa Indonesia sangat potensial, sehinggga memungkinkan bangsa ini terus diincar untuk dijadikan sasaran empuk. Incaran bandar narkoba Internasional merupakan bahaya keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf, sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih.

Mengingat betapa penting dan strategisnya generasi mudah sebagai penerus harapan bangsa harus diprotek dari barang-barang yang merusak. Karena sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja. Kalau dirata- ratakan, usia sasaran narkoba ini adalah usia pelajar, yaitu berkisar umur 11 sampai 24 tahun. Hal tersebut mengindikasikan bahwa bahaya narkoba sewaktu-waktu sudah didepan mata yang dapat mengancam diri kita, keluarga, kelompok dan bahkan bangsa dan negara.

Dengan ancaman yang begitu dahsyat serangan narkoba kepada bangsa ini dengan cara penyelundupan hingga berton-ton, maka Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto beberapa waktu lalu mengingatkan kepada seluruh prajurit TNI dimanapun berada dan bertugas agar tidak berkompormi dan main mata dengan para bandar atau penyelundup narkoba. “Harus ditindak tegas”. Tidak boleh main dengan apa yang mereka (penyelundup narkoba) lakukan saat ini. Karena menurut Panglima TNI, narkoba merupakan ancaman serius bagi masa depan generasi bangsa. Sehingga di seluruh jajarannya TNI untuk tidak segan-segan menindak setiap penyelundupan dan penyalahgunaan narkoba.

Baca juga:  Panglima TNI Resmikan Gereja Katolik Bunda Maria Fatima

Dengan semakin mengguritanya sindikat narkoba, sehingga TNI dapat memahami betul bahwa perang melawan Proxy War bernama narkoba, bukanlah suatu hal yang mudah. Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Alfret Denny Tuejeh beberapa waktu lalu sebagaimana yang dirilis oleh berbagai media menegaskan, dibutuhkan perjuangan dan komitmen bersama dari seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama meraih kemenangan yang kita impikan untuk perang terhadap narkoba. Dengan melakukan pembersihan di lingkungan TNI AD, telah menunjukkan semangat perlawanan dan pantang menyerah kita sebagai anak bangsa yang peduli akan keselamatan Ibu Pertiwi. Rapatkan barisan, meskipun entah sampai kapan, tapi target kita bersama jelas, perangi narkoba dengan segala upaya dan daya, demi masa depan anak cucu kita, generasi emas bangsa ini.

Harus diakui saat ini salah satu persoalan besar yang tengah dihadapi bangsa Indonesia, dan juga bangsa-bangsa lainnya di dunia saat ini adalah seputar maraknya penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan berbahaya (narkoba), yang semakin hari semakin mengkhawatirkan. Saat ini, jutaan orang telah terjerumus ke dalam ‘lembah hitam’ narkoba. Dan ribuan nyawa telah melayang karena jeratan ‘lingkaran setan’ bernama narkoba. Telah banyak keluarga yang hancur karenanya. Tidak sedikit pula generasi muda yang kehilangan masa depan karena perangkap ‘makhluk’ yang disebut narkoba ini.

Baca juga:  Tim Karateka Mabesad Raih Juara Umum Kejurnas Karate Piala Panglima TNI

TNI dan TNI AD menyadari bahwa pondasi utama penyokong tegaknya bangsa ini dimulai dari keluarga. Ketika keluarga hancur, rapuh pula bangunan bangsa di negeri ini. Selanjutnya, keberlangsungan kehidupan suatu masyarakat, bangsa dan negara, ditopang oleh hadirnya generasi penerus, yakni generasi muda. Jika generasi muda sudah kehilangan masa depan, gamang menatap hidup, lantas apalagi yang bisa diharapkan bagi kehidupan bangsa ini dimasa yang akan datang? Karena dampak negatif yang ditimbulkan akibat penggunaan narkoba ujung-ujungnya adalah kematian. Makanya kenapa narkoba menjadi momok menakutkan. Apalagi saat ini bangsa ini terus diincar oleh sindikat internasional sebagai ladang memasarkan barang laknat tersebut.

Dengan demikian menyikapi kondisi yang memprihatinkan ini, TNI dan TNI AD menyadari agar kepada seluruh segenap elemen bangsa, bahwa narkoba merupakan ‘musuh bersama’ (the common enemy) yang harus diperangi oleh semua kalangan. Dalam hal ini, peran serta masyarakat untuk bahu membahu bersama pemerintah melawan narkoba adalah harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar. Narkoba adalah musuh bersama yang harus dienyahkan di bumi NKRI.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel