
JAKARTA, tniad.mil.id – Hoaks adalah bagian dari Proxy War dan Proxy War sendiri bagian dari berita-berita hoaks yang bertujuan untuk melahirkan propaganda yang dapat mengancam stabilitas wilayah bahkan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tersebut disampaikan Dandim 0506/Tangerang Letkol Inf Faisol Izuddin Karimi saat memberikan pembekalan kepada anggota Persit Kartika Chandra Kirana (KCK), di Aula Makodim Tangerang, Banten, Rabu (16/1/2019).
Dandim mengatakan, perang saat ini bukanlah fisik bertemu fisik, ini dadaku mana dadamu, tapi perang cenderung tidak terlihat. “Proxy War adalah istilah yang merujuk pada konflik antara dua negara yang tak terlibat langsung dalam peperangan karena melibatkan Proxy atau kaki tangan serta agen.
Lebih lanjut disampaikannya, saat ini beberapa petinggi TNI sudah mensosialisasikan akan bahaya Proxy War kepada masyarakat. Pasalnya, jika tidak diantisipasi secara dini, maka perang ini akan menggeregoti persatuan nasional. “Ancaman Proxy War itu nyata, dan sekarang sudah terjadi,” jelasnya.
Faisol Izuddin Karimi menambahkan bahwa peran seorang ibu dapat mencegah penyebaran hoaks dalam keluarga yang ujungnya dapat menciptakan stabilitas berbangsa. “Ibu-ibu merupakan tiang negara, sehingga perlu mengerti apa itu Hoaks dan Proxy War yang selama ini terjadi, sehingga dapat mengendalikan stabilitas mulai dalam keluarga masing-masing dan kehidupan bermasyarakat dalam negara,” sambungnya.
Dirinya berpesan, Ibu-Ibu harus mengawasi anak-anaknya dari pengaruh negatif di dunia maya terutama pesatnya perkembangan media sosial di kalangan remaja. “Tekankan kepada anak-anak agar bijak dalam bermedia sosial dan tidak asal membagi konten yang diterima, sebelum dicek kebenarannya,”pungkas Dandim. (Dispenad)