Bertempat di Aula Moch Toha Makodiklat TNI AD seluruh personil Makodiklat TNI AD mengikuti kegiatan pembinaan mental terpadu bidang mental kejuangan tentang aliran-aliran agama oleh Waka Bintaldam Letkol Caj Drs. Asep Abdullah, M.Ag, Rabu (2/3). Acara tersebut dipimpin oleh Komandan Detasemen Markas Letkol Inf Wawan Suwanda.
Dalam amanatnya Direktur Umum Kodiklat TNI AD Brigjen TNI Asep Subarkah Yusuf yang dibacakan oleh Komandan Detasemen Markas, Letkol Inf Wawan Suwanda menyampaikan bahwa perkembangan aliran dan faham keagamaan tak jarang menimbulkan konfik antar sesama pemeluk agama yang sama maupun di antara pemeluk agama yang berbeda. Konflik yang terjadi pada umumnya akibat ekslusivitas kegiatan mereka. Sehingga masyarakat memiliki prasangka yang buruk akibat ketidaktahuan mereka akan kegiatan kelompok-kelompok tersebut.
Sedangkan dalam ceramahnya Letkol Caj Drs. Asep Abdullah, M.Ag, mengatakan bahwa fungsi agama adalah untuk memberikan ketentraman batin bagi yang memahaminya dengan benar, namun apabila dipahaminya menyimpang akan memunculkan paham baru dalam suatu agama atau aliran keagamaan yang baru.
Aliran keagamaan adalah merupakan sempalan dari agama yang ada di indonesia dan merupakan agama pula, namun sempalan agama tersebut terbagi menjadi dua yaitu ada benar-benar sesuai dengan ajaran agama tersebut dan ada yang tidak sesuai dengan ajaran agama, sehingga dinyatakan sesat.
Dalam ceramah lanjutannya Waka Bintaldam juga mengatakan 10 kriteria yang menyimpang dalam ajaran Agama Islam Menurut MUI tahun 2007 yaitu; Mengingkari Rukun Iman dan Rukun Islam, Meyakini dan atau mengikuti aqidah yang tidak sesuai dalil syar’i Al Quran dan As Sunnah, Meyakini turunnya wahyu setelah Al Quran, Mengingkari otentisitas dan atau kebenaran isi Al Quran, Melakukan penafsiran Al Quran yang tidak berdasarkan kaidah tafsir, Mengingkari kedudukan hadits sebagai sumber ajaran Islam, Melecehkan dan atau merendahkan para Nabi dan Rasul, Mengingkari Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul terakhir, Mengubah pokok-pokok ibadah yang telah ditetapkan syari’ah dan terakhir adalah mengkafirkan sesama muslim tanpa dalil syar’i.
Dalam pembinaan mental terpadu ini anggota Makodiklat TNI AD, sangat antusias menyimak materi dengan serius, dan diharapkan dengan adanya pembinaan mental ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang keberadaan aliran-aliran keagamaan yang ada di Indonesia.
Setelah selesai pelaksanaan Bintal terpadu dilanjutkan dengan acara pengarahan dari Kakes Kodiklat Letkol Ckm dr Fredrik. P.D. tentang Garjas bagi yang memiliki tensi tinggi dan penyakit jantung dan dari Bio Farma. (Penerangan Sdirum Kodiklat TNI AD).