
JAKARTA, tniad.mil.id – Guna mengantisipasi kekurangan pasokan air jelang musim kemarau tiba, Koramil 1607-02/Empang bersama petani Desa Labangka dan Desa Suka Damai, Kecamatan Labangka, membangun saluran pipa air.
Hal tersebut di sampaikan Komandan Kodim 1607/Sumbawa Letkol Inf Samsul Huda, SE. M.Sc., dalam rilis tertulisnya, Kamis (25/4/2019).
Samsul mengungkapkan bahwa lahan pertanian di wilayah Kabupaten Sumbawa, NTB sangat subur. Namun sangat disayangkan banyak lahan pertanian yang hanya bisa ditanami pada saat musim hujan saja.
“Sebagai satuan kewilayahan, kita berkewajiban membantu mencarikan solusi untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi para petani,” ujarnya.
Hal dinilai sangat penting untuk dilakukan, lanjutnya, mengingat mayoritas masyarakat setempat merupakan petani dan bergantung hidup dari hasil pertanian di ladang mereka.
“Banyak masyarakat kita yang hanya bergantung dari hasil pertanian. Oleh karena itu, ini menjadi perhatian kita bersama untuk membantu memberikan solusi bagi para petani sehingga pada saat musim kemarau pun mereka tetap bisa menanam,” kata Dandim.
“Semoga saja air sungainya tetap mengalir, sehingga pemasangan pipa tersebut betul-betul bermanfaat bagi masyarakat,” pungkas alumni Akmil tahun 2000 tersebut.
Sementara itu, Danramil 1607-02/Empang Kapten Inf I Wayan Suledra yang turut serta dalam kegiatan yang dilakukan pada Selasa 23 April 2019 kemarin tersebut menyampaikan, ia bersama anggotanya bahu membahu bergotong-royong bersama masyarakat membangun saluran pipa air sepanjang 1,3 Km. Pembangunan ini untuk memenuhi kebutuhan air bagi para petani yang selama ini kesulitan mengolah lahan pertaniannya pada musim kemarau.
“Masyarakat sangat membutuhkan mesin penyedot air dan dan pipa saluran air ini untuk memenuhi kebutuhan air lahan tadah hujan sekitar 80 Ha yang selama ini tidak produktif di musim kemarau,” ujar Danramil.
Dirinya berharap, dengan terpasangnya pipa saluran air ini, masyarakat khususnya para petani dapat mengolah lahannya secara produktif pada musim kemarau, sehingga program swasembada pangan dapat tercapai.
Muhsinin (50 thn) warga Desa Suka Damai menyampaikan bahwa selama ini warga hanya mengandalkan pertanian untuk menghidupi keluarga, namun pada saat musim kemarau, para petani kesulitan mengolah lahannya karena kekurangan air.
“Semoga dengan pipanisasi ini menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi kekurangan air yang dialami petani setiap tahunnya,” ungkap Muhsinin.
Menurutnya, pembangunan saluran pipa air tersebut merupakan swadaya masyarakat yang secara sukarela mengumpulkan dana untuk membeli mesin sedot air dengan pipa ukuran 4 inci sepanjang 1,3 km dan apabila ini berhasil maka rencana kedepan akan menambah jumlah mesin sedot airnya.
“Alhamdulillah keterlibatan bapak-bapak Tentara untuk membantu kami memasang saluran pipa ini dapat meringankan pekerjaan dan beban yang selama ini kami rasakan bersama seluruh petani yang ada di Desa Suka Damai maupun Desa Labangka,” tutupnya. (Dispenad).