![TNI Angkatan Darat](https://tniad.mil.id/konten/unggahan/2017/10/logo-tni-ad-featured-1600x900-3.jpg)
Asap tebal akibat pembakaran hutan merambah hingga Papua. Akibatnya, sejumlah penerbangan terganggu selama sepekan terakhir. Kemarin, pesawat terbang Garuda GA-699 dari Sentani, Jayapura, batal berangkat. Semestinya pesawat itu terbang ke Bandara Rendani Manokwari, Papua Barat. Kami terpaksa tunda penerbangan dari Bandara Sentani, Jayapura ke Manokwari. Sebab jarak pandangnya di bawah 2000 meter, kata General Manajer Garuda Indonesia Cabang Jayapura, Wahyudi Kresna, kemarin.
Desy salah seorang penumpang GA-699, menuturkan, berdasarkan informasi dari maskapai, pembatalan dilakukan akibat asap tebal yang menyelimuti Manokwari. Sejak Kamis pekan lalu, penerbangan di Bandara Moses Kilangin Timika untuk pesawat-pesawat berbadan lebar, seperti Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, dan Airfast Indonesia, dibatalkan. Pesawat Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air sudah tidak singgah di Timika sejak 15 Oktober 2015, kata prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas III Timika, Ardy Onda Ndaya Sipatu, akhir pekan lalu.
Dalam dua hari ini, titik api di wilayah pulau Papua bertambah, dari 131 titik api, kini ada 169 titik api. Pemadaman api di Papua dilakukan oleh anggota TNI dan Kepolisian RI. Pemadaman api sudah tidak bisa dilakukan secara tradisional karena semakin meluas, kata Panglima Komando Daerah Militer XVIICenderawasih Mayor Jenderal TNI Hinsa Siburian.
Tak hanya Papua. Hingga kemarin, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan titik api masih terpantau di sejumlah daerah lain. Wilayah yang terbakar meluas hingga Kalimantan Timur. Berdasarkan pantauan Satelit Terra Aqua, kemarin pagi, terdapat 1.085 titik, yaitu Jambi (108), Kepulauan Riau (10), Riau (57), Sumatera Selatan (871), dan Lampung (39). Sedangkan di Kalimantan, 212 titik tersebar di Kalimantan Barat (36), Kalimantan Selatan (11), Kalimantan Tengah (156), serta Kalimantan Timur (9).
Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, sebaran asap juga meluas. Berdasarkan citra satelit Himawari, asap melanda Singapura dan Malaysia dengan kepekatan sedang. Di Jambi, asap kembali memburuk kemarin dengan jarak pandang hanya 300-500 meter. Jumlah titik panas yang terpantau satelit di provinsi Jambi mencapai 108 titik. Jumlah ini naik dibanding sehari sebelumnya, yang hanya empat titik. Kualitas udara di kawasan Kota Jambi dan sekitarnya kembali sangat berbahaya. Indeks standar pencemaran udara mencapai level 541, tutur Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kota Jambi, Abubakar, kemarin.
Di Riau, sebagian wilayah juga kembali diselimuti asap. Meski demikian, Duty Manager Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekan baru, Ibnu Hasan, mengatakan aktivitas penerbangan di Pekan baru normal. Jarak pandang kemarin pukul 07.00 WIB masih berada di ambang batas penerbangan 1.000 meter. (Sumber: HU Koran Tempo)