
JAKARTA, tniad.mil.id – Suatu bangsa akan mempunyai karakter yang kuat bila generasi mudanya atau generasi milenialnya mendapat arahan dari semua pihak agar mampu mempunyai filter diri yang kuat dalam menjaring berbagai macam informasi agar tidak salah arah yang dapat mempengaruhi karakter suatu bangsa.
Hal tersebut dikatakan Asisten Teritorial Kasad (Aster Kasad) Mayjen TNI Bakti Agus Fadjari, S.Ip., M.Si saat menjadi keynote speaker pada acara Bincang-Bincang Milenial bersama dengan komponen masyarakat yang digelar Staf Umum Teritorial Angkatan Darat (Sterad) di Hotel Cempaka, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2019)
Dalam sambutannya ketika membuka kegiatan Bincang-Bincang Milenial dengan tema “Membangun Generasi Muda yang Berkarakter Bela Negara”, Aster Kasad mengatakan, generasi muda harus memiliki benteng diri dan sebagai filter terhadap berbagai hal yang dapat merusak keutuhan bangsa. Hal ini juga sebagai bentuk bela negara yang berwawasan kebangsaan serta terhindar dari paham-paham radikal yang ingin merubah ideologi Pancasila.
“Generasi muda saat ini tidak hanya dibekali dengan pendidikan formal saja, akan tetapi juga harus dibekali dengan semangat nilai-nilai bela bernegara, sesuai amanat Inpres nomor 7 tahun 2018 tentang Rencana Aksi Nasional (RAN) Bela Negara tahun 2018/2019,” ungkapnya.
Menurut Aster Kasad, nilai-nilai bela negara, antara lain cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, setia kepada ideologi Pancasila, rela berkorban demi bangsa dan negara. Kemampuan awal bela negara harus betul-betul tertanam pada jiwa generasi milenial, agar mereka memahami sejarah perjuangan bangsa dan dapat turut serta dalam pembangunan nasional.
“Bela negara pada era milenial ini memiliki makna yang luas, tidak hanya bela negara dalam arti sebenarnya, yaitu membela negara dari berbagai ancaman baik berupa intoleransi, perpecahan, radikalisme dan separatisme. Tetapi bela negara juga bisa dilakukan dengan meningkatkan kualitas diri sendiri, keluarga serta mampu berprestasi di bidang pendidikan dan olahraga. Intinya bela negara mencintai negeri ini,”ujar Aster Kasad.
Karakter bela negara, ungkap Aster Kasad, menjadi penting dalam proses pembelajaran di sekolah, di Universitas dan bahkan dalam keluarga. Oleh karena itu, perlunya penanaman karakter bela negara dalam jiwa kaum muda milenial, guna menghasilkan generasi masa depan yang berkualitas dan produktif untuk menghadapi tantangan global dan mewujudkan Indonesia yang lebih kompetitif dan juga sebagai bentuk partisipasi aktif dalam pembangunan nasional.
Acara Bincang-Bincang milenial yang dipandu moderator Brigita Manohara ini berlangsung secara interaktif dan dihadiri oleh Waaster Kasad Brigjen TNI Gathut Setyo Utomo, S.Ip., Wadan Pusterad, para pejabat teritorial dari Mabes TNI, TNI AD, TNI AL, TNI AU serta mahasiswa dari berbagai pergutuan tinggi di Jakarta dan sekitarnya.
Nara sumber yang dihadirkan pada acara tersebut diantaranya Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof. Dr. Haryono, M.Pd, yang menyampaikan materi tentang Pancasila dan Masa Depan, Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Dr. Akbar Ali M.Si, dan Diplomat Muda Nara Masista Rakhmatia serta Brigjen TNI Karev Marpaung, S.Sos., M.M. yang kesemuanya membahas tentang materi membangun generasi muda yang berkarakter bela negara. (Dispenad)