BALI, tniad.mil.id – Atraksi luar biasa ditampilkan prajurit Yonif Raider 900/Satya Bhakti Wirottama Kodam IX/Udayana di hadapan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI Tatang Sulaiman, saat membuka Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Yongmoodoo Kasad Cup ke-8 yang digelar di GOR Praja Raksasa, Kepaon, Denpasar, Bali, Sabtu (24/11/2018).
Penampilan pasukan elit Infanteri TNI AD yang digelar setelah upacara pembukaan ini mengundang decak kagum. Selain atraksi seorang prajurit memukul beton sambil melesat melayang di udara, mereka juga memperagakan atraksi beladiri duel tangan kosong, bersenjata hingga lompat harimau melewati 12 orang yang merapat dalam sebuah barisan.
Usai membuka Kejurnas ini, dihadapan awak media, Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman mengatakan bahwa teknik beladiri Yongmoodo dikembangkan sebagai olahraga wajib di lingkup TNI AD, dengan tujuan untuk menempa fisik dan keterampilan prajurit yang disiapkan untuk berperang.
Elemen perang sendiri, menurut Tatang Sulaiman, selain kemahiran dalam menembak dan memiliki kemampuan fisik yang prima adalah kemampuan untuk bela diri.
“Ini perlu dibina setiap saat oleh para Panglima, sehingga prajuritnya punya kemampuan tersebut. Untuk mengukurnya maka setiap tahun diadakan kejuaraan, termasuk Kejurnas Yongmoodo ini,” ungkap Letjen TNI Tatang Sulaiman.
Kejurnas Yongmoodo yang rutin dilaksanakan setiap tahun, kali ini diikuti oleh 810 orang yang terlibat. Memperebutkan piala bergilir Kasad dan 85 medali, mereka berasal dari 21 kontingen dari TNI AD (Kodam, Kopassus, Kostrad dan Balakpus Angkatan Drat ) serta 24 kontingen dari Pengda Provinsi seluruh Indonesia.
“Ajang ini sangat bergengsi, sehingga setiap kontingen berlomba ingin memenangkannya. Pada tahun lalu, yang menjadi juara yaitu Kopassus, namun tahun ini belum tentu juga,” kata Wakasad.
Selain itu, menurut Wakasad keikutsertaan kontingen dari Pengda, menjadi indikator positif perkembangan bela diri Yongmoodo di tengah-tengah masyarakat. Terlebih Yongmoodo telah di jadikan pertandingan eksebisi saat PON Jabar.
“Kita berharap, agar selanjutnya Yongmoodo dapat dijadikan salah satu cabang pertandingan resmi pada PON, Sea Games bahkan Asian Games. Ini dapat dijadikan pertimbangan, karena kita juga selalu mengikuti kejuaraan dunia (Yongmoodo) di Korea,”kata Wakasad.
Yang menarik lainnya dalam Kejurnas ini adalah keterlibatan 100 orang atlet putri baik dari peserta TNI AD maupun umum. Meski tergolong olahraga beladiri yang keras dan baru, tidak membuat mereka surut untuk bertanding.
Teknik beladiri Yongmoodo merupakan gabungan dari beberapa seni bela diri antara lain, Judo, Taekwondo, Aikido, Ssireum dan Hon Sin Sul yang berasal dari Korea. Dalam perkembangannya, beladiri itu kemudian diadopsi oleh TNI AD dan wajib dikuasai oleh seluruh prajurit TNI AD sejak tahun 2008.
Kejurnas Yongmoodo Kasad Cup ke-8 dilaksanakan dari 24-30 November 2018 dengan tuan rumah Kodam IX/Udayana. (Dispenad)