
Bertempat di Aula kantor dinas pertanian Sragen Jumat (28/8) 44 Babinsa Kodim 0725/Sragen mengikuti pelatihan dan penataran dari Bp. Sugiyanto (DinasPertanian) Kab. Sragen tentang mesin tanam padi (Rice Transplanter).
Dalam kesempatan tersebut Bp. Sugiyanto menyampaikan bahwa bibit padi siap ditanam minimal umur bibit 12–18 hari, Penggunaan mesin rice transplantermempercepat pertumbuhan bibit padi karena tidak mengalami stress.
Pada penanaman konvensional padi yang dicabut akan stress dan untuk pulih memerlukan waktu seminggu. Bibit yang dicabut akar-akarnya akan tertinggal dilahan persemaian kira-kira bisa mencapai 40 persennya. Jadi ada 40 persen bibityang hilang. Hal ini tentu akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Para petani juga bisa membuktikan menggunakan mesin ini juga dapatmemperpendek masa budidaya padi. keberhasilan penggunaan rice transplanterb harus didukung dengan penyiapan bibit padi yang baik.
Dalam hal ini ada dua sistempengadaan bibit, yaitu sistem basah (di lahan) dan sistem kering (dalam kotak). Untuk itu harus disiapkan benih yang baik, ditandai dengan daya tumbuh yang tinggidan benih yang tumbuh merata, serta ukuran persemaian yang disesuaikan denganukuran meja bibit pada rice transplanter, yaitu 28 x 58 cm. Harus diperhatikan juga kerapatan dan keseragaman bibit sehingga pada proses penanaman semua bibit bisatertanam dengan baik. Pelatihan yang dilaksanakan selama ini merupakan salah satu bekal bagi seorang Babinsa sebelum mereka diterjunkan menjadi pendamping petani, mereka harus mampu sehingga dalam pelaksanaan tugas di lapangan mereka dapat menjelaskan kepada para petani menuju petani yang modern, agar tujuan program pemerintah tentang swasembada pangan nasional dapat terwujud.