SAMARINDA, tniad.mil.id – Bantuan untuk warga korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng) masih terus dikirimkan dari Samarinda, Kalimantan Tumur (Kaltim).
Pgs Pasi Bakti Staf Teritorial Korem 091/Aji Surya Natakesuma (ASN), Lettu Inf Imam Nawawi menjelaskan, bantuan yang terkumpul di Posko Terpadu Korem 091/ASN direncanakan akan dikirim ke Sulteng pada Senin (22/10,2018) pekan depan, melalui Kapal Negara (KN) milik Distrik Navigasi Klas 1 Samarinda.
Menurutnya, keberangkatan pengiriman bantuan itu merupakan yang keenam kalinya dilakukan, sejak musibah itu terjadi pada 28 September silam.
“Senin kita kirim lagi bantuan ke sana, dan untuk Posko Terpadu ini kita belum bisa pastikan kapan akan ditutup. Jadi silahkan saja kepada masyarakat yang ingin menyumbangkan bantuan datang ke Posko,” Kata Imam, Sabtu (20/10/2018) di Samarinda.
Pihaknya memastikan, barang bantuan untuk korban bencana dikirim dengan kondisi yang baik, termasuk masih layak digunakan alias tidak kadaluarsa.
“Barang yang ada di Posko sekitar semingguan disini, dan sudah kita pastikan semua barang yang ada, terutama makanan, dalam kondisi baik. Kita juga cek tanggal kedaluwarsanya, semua masih bisa digunakan,” ujarnya.
“Kita pastikan yang kita kirim semuanya dalam kondisi baik, dapat digunakan warga di sana,” tambahnya.
Selain mendistribusikan bantuan ke lokasi bencana langsung, lanjutnya, Posko Terpadu juga mendistribusikan bantuan ke pengungsi yang ada di Samarinda melalui Dinas Sosial (Dinsos) Kota Samarinda.
Kebutuhan seperti beras, mi instan, minyak, gula, susu, obat-obatan, makanan ringan, air mineral, hingga pakaian layak pakai tersedia di Posko Terpadu, yang jumlahnya diperkirakan mencapai 90 ton lebih.
Selain bantuan berupa barang, terdapat juga warga maupun organisasi kemasyarakatan yang memberikan uang tunai. Namun sesuai dengan kesepakatan pihak terkait di Posko Terpadu, uang yang ada langsung dibelanjakan sesuai dengan kebutuhan korban bencana.
“Pengungsi di sini (Samarinda) juga kita salurkan bantuan melalui Dinsos sesuai kebutuhan mereka. Untuk bantuan yang ada, tidak hanya dari Samarinda saja, dari Kukar, Kubar, hingga Berau,” ungkap Imam.
“Sejauh ini, banyak bantuan yang datang, terutama pakaian layak pakai, tapi belum ada seragam sekolah dan alat tulis. Saya pikir itu juga dibutuhkan di sana,” sambungnya.