
TNI AD – Purwakarta. Prajurit TNI AD dari Kodim 0619/Purwakarta bersama-sama warga masyarakat membangun akses jalan Jalur Lingkar Timur yang menghubungkan Desa Wanawali Kecamatan Cibatu dengan Desa Margaluyu Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta.
Pembangunan jalan sepanjang 7,2 KM dengan anggaran Rp. 11,2 Miliar tersebut, merupakan sasaran utama pembangunan infrastruktur Pemerintah Daerah (Pemda) Purwakarta, yang dikerjakan lewat program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-100.
Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, saat ditemui di kediamannya pada Jum’at (20/10), menyatakan bahwa pembangunan Jalur Lingkar Timur berangkat dari kebutuhan akan akses jalan, guna mendukung mobilitas masyarakat di daerah yang tingkat kesulitannya tinggi dan terisolir. Selain itu, tujuan pembangunan adalah untuk melakukan tiga hal, yaitu percepatan, pertumbuhan dan efisiensi.
“Pembangunan bisa dilakukan secara cepat, karena ada tenaga teknis dan tenaga masyarakat. Yang kedua, pertumbuhan, akan menumbuhkan wilayah-wilayah baru, terutama yang terisolir. Untuk efisiensi, biaya yang dikeluarkan oleh negara untuk pembangunan jauh lebih efisien,” ungkap Dedi menjelaskan alasannya memilih untuk membangun infrastruktur lewat kerja sama dengan Kodim 0619/Purwakarta melalui TMMD.
Menurutnya pula, pihaknya bisa melakukan efisiensi anggaran hingga 30% berkat TMMD. “TMMD harus ada setiap tahun. Dengan adanya TMMD, kita (Pemda/daerah) yang untung. Jadi selisihnya bisa dialokasikan untuk membangun yang lain,” tandasnya.
Terkait spesifikasi dan kualitas bahan, Dandim 0619/Purwakarta Letkol Inf Arie Maulana menyatakan, pembangunan infrastruktur di TMMD berupa pembangunan jalan Lingkar Timur Purwakarta menggunakan beton terbaik. “Hasil koordinasi kita dengan Pemda, kita harus memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Termasuk dalam pembangunan infrastruktur, kita juga berikan yang terbaik untuk masyarakat,” jelasnya.
“Kualitas beton yang kita gunakan sekarang adalah K 350, yaitu kualitas beton sama dengan yang digunakan di jalan-jalan utama. Jadi, ini adalah jalan desa tapi kita berusaha kualitasnya sama dengan jalan utama,” terangnya.
Dalam proses pembangunan jalan penghubung Cibatu – Kiarapedes oleh TMMD pun, suasana gotong royong sangat kentara. Dimana masyarakat yang turut berpartisipasi dalam pembangunan jalan, bukan hanya berasal dari warga sekitar lokasi TMMD, melainkan dari seluruh pelosok Kabupaten Purwakarta.
Camat Kiarapedes, Asep Sanjaya, berpendapat bahwa fenomena ini mencerminkan keinginan masyarakat Purwakarta untuk berperan aktif dalam pembangunan, serta perasaan memiliki masyarakat terhadap TNI. Selain itu, antusiasme masyarakat dalam TMMD juga merupakan salah satu wujud ungkapan rasa terima kasih masyarakat kepada TNI yang telah mengatasi permasalahan transportasi di wilayahnya.
“Masyarakat di sekitar sini memang agak mengeluh karena tempat-tempat yang mereka tuju di pusat kota agak jauh. Dengan pembuatan jalan ini, transportasi jadi lebih cepat terutama bagi masyarakat sekitar yang termasuk masyarakat pinggiran,” ujar Asep.
Sementara Didin Komarudin seorang petani dari Desa Margaluyu mengaku sangat terbantu dengan adanya jalan baru di Desanya. “Alhamdulillah, ongkos transportasi saya untuk pengiriman barang bisa berkurang 50% sejak ada jalan ini,” ujar Didin.
Selain sasaran fisik berupa pembangunan infrastruktur jalan lingkar timur, renovasi Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) dan tempat ibadah, serta pembangunan dua sarana olah raga, ada pula sasaran non fisik yang digelar pada TMMD ke-100 di Purwakarta. Diantaranya penyuluhan HIV-AIDS, narkoba, dan Wawasan Kebangsaan, serta pengobatan massal, pelayanan KB dan pelayanan administrasi seperti pembuatan SIM secara gratis.
TMMD ke-100 di Purwakarta berlangsung selama 30 hari, dan direncanakan ditutup pada 26 Oktober 2017 dengan dimeriahkan oleh pertunjukan terjun payung serta acara pelepasan burung Anis Merah khas Sunda, di lokasi konservasi hutan milik Perhutani yang memang berada di sekitar lokasi TMMD. Selain pejabat dari TNI, Pemda, serta masyarakat Purwakarta, perwakilan dari WWF (World Wild Fund for Nature) sebuah badan dunia di bidang lingkungan hidup, juga direncanakan akan hadir menyaksikan acara penutupan TMMD ke-100 di Purwakarta. (Dispenad)