Skip to main content
Berita Satuan

Berniat Selundupkan 4 Kg Sabu, Tiga Orang Warga Pontianak Diamankan Personel Satgas Pamtas Yonif 642 Kapuas

Dibaca: 141 Oleh 24 Des 2020Tidak ada komentar
Berniat Selundupkan 4 Kg Sabu, Tiga Orang Warga Pontianak Diamankan Personel Satgas Pamtas Yonif 642 Kapuas
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

JAKARTA, tniad.mil.id- Berniat menyelundupkan Sabu dari Malaysia, tiga orang warga Pontianak diamankan oleh Personel Satgas Pamtas Yonif 642/Kps, Pos Koki Sajingan Terpadu di wilayah Desa Sebunga, Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas.

Hal tersebut disampaikan oleh Dansatgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 642/Kps, Letkol Inf Alim Mustofa dalam rilisnya di Pos Koki Sajingan Terpadu, Kabupaten Sambas, Kamis (24/12/20).

Dansatgas mengatakan, tanggal 22 Desember 2020, sekitar pukul 15.30 sore, Satgas Pamtas Yonif 642/Kps, Pos Koki Sajingan Terpadu berhasil menangkap terduga pelaku pembawa empat paket narkoba golongan I jenis sabu-sabu seberat 4,092 Kilogram serta 500 pil ekstasi.

Lebih lanjut dijelaskan, terduga pelaku atas nama A (38) tahun, EY (32), dan HJK (32). Ketiganya ditangkap ketika Danpos Sajingan Terpadu, Lettu Inf Anshari memerintahkan angggota posnya melaksanakan kegiatan patroli di Sektor Jalan Tikus Desa Sebunga, Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas.

“Dari hasil penyelidikan dan pendalaman oleh tim gabungan Satgas Pamtas dengan Satgas Intel yang berada di perbatasan wilayah Aruk diperoleh bahwa pelaku akan membawa barang tersebut ke Singkawang dengan imbalan Rp. 12 Juta per kilogramnya,” ujar Dansatgas.

Baca juga:  Lomba Wasbang Yonif 328 Tanamkan Jiwa Nasionalisme Pelajar SD Kriko

Berniat Selundupkan 4 Kg Sabu, Tiga Orang Warga Pontianak Diamankan Personel Satgas Pamtas Yonif 642 Kapuas

Selanjutnya Dansatgas menegaskan keberhasilan penangkapan ini merupakan hasil dari Sinergitas kerjasama dan tukar informasi antara Satgas Pamtas Yonif 642/Kps, Satgas Intelijen dan Satgas Teritorial yang berada di wilayah perbatasan Aruk, serta seluruh komponen pilar perbatasan Aruk dari Bea Cukai, Karantina, Imigrasi dan Kepolisian Aruk.

“Untuk proses penyelidikan dan pendalaman lebih lanjut kasus ini akan dilimpahkan ke BNN Provinsi Kalimantan Barat, “ pungkas Alim Mustofa (Dispenad)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel