JAKARTA, tniad.mil.id – Dalam kunjungan kerja Bupati Keerom Piter Gusbager, S.Hut., MUP, Satgas Yonif 310/KK ikut serta dalam peletakan batu pertama pembangunan SDN Molof dan SDN Warlef di Distrik Senggi Kabupaten Keerom, Papua, Kamis (2/11/2023).
Acara peletakan batu pertama dalam rangka pembangunan SDN Molof dan SDN Warlef ini dihadiri langsung oleh Bupati Keerom Piter Gusbager, S.Hut., MUP. Selain Bupati, turut hadir juga Sekda Keerom Trisiswanda Indra S.Pt, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Stenly Moningka, Wadan Satgas Yonif 310/KK Kapten Inf Shofa Amrin Fajrin S.S.T.Han, Danramil Senggi Kapten Inf Sungging, Kapolsek Senggi Ipda Okto Waroy, Kadistrik Senggi Daud Yunam, para Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh Agama serta seluruh elemen masyarakat di wilayah Distrik Senggi.
Dalam sambutannya, Bupati Keerom Piter Gusbager, S.Hut., MUP mengatakan tujuan dilakukannya pembangunan sekolah ini adalah untuk membangun masa depan anak-anak papua dengan menyediakan fasilitas pendidikan yang baik maka akan menyongsong masa depan yang berkualitas.
Lebih lanjut dikatakan Bupati, pihaknya hadir untuk menyampaikan kepada warga Kampung Molof dan Kampung Warlef khususnya orang tua siswa siswi dan ibu bapak guru SD untuk membentuk siswa siswi berkualitas serta mendukung anak anaknya yang bersekolah untuk menyongsong masa depan, baik untuk keluarga, diri sendiri dan masa depan kabupaten Keerom kedepannya.
“Ini adalah bentuk kepedulian kita untuk anak anak Molof dan anak anak Warlef, karena suatu saat mereka akan menjadi pemimpin di tanah Papua,” ungkap Piter.
Ditempat terpisah, Komandan Satgas Yonif 310/KK Letkol Inf Andrik Fachrizal dalam keterangan tertulisnya di Makotis (Markas Komando Taktis) di Distrik Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang mengatakan sebagai Satuan Tugas Pengaman Perbatasan pihaknya perlu ikut andil dalam mendukung program pemerintah, karena kegiatan ini merupakan wujud tanggung jawab moral untuk membantu pemerintah dalam menyiapkan sumber daya manusia yang cerdas dan berkarakter disiplin tinggi guna menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks.
“Peningkatan Sumber Daya Manusia di daerah perbatasan bisa dimulai dari aspek pendidikan, jika kualitas pendidikannya baik maka SDM nya pun akan baik pula,” tutup Dansatgas Letkol Inf Andrik Fachrizal. (Dispenad)