Skip to main content
Satgas Pamtas

Bersama Topdam dan BIG, Satgas Yonif 125 Pasang 30 Patok Batas Negara

Dibaca: 144 Oleh 04 Okt 2020Tidak ada komentar
Bersama Topdam dan BIG, Satgas Yonif 125 Pasang 30 Patok Batas Negara
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

JAKARTA, tniad.mil.id – Dalam rangka menjaga keamanan dan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, Satgas Yonif 125/Si’mbisa bersama Topdam XVII/Cenderawasih dan Tim dari Badan Informasi Geopasial (BIG) melaksanakan pemasangan patok batas negara antara RI-PNG.

Hal tersebut disampaikan Dansatgas Yonif 125/Si’mbisa, Letkol Inf Anjuanda Pardosi dalam keterangan tertulisnya di Kabupaten Merauke, Papua, Minggu (4/10/2020).

Diungkapkan Dansatgas, sebanyak 30 patok batas negara antara RI-PNG baru ditambahkan di wilayah sektor tanggung jawab Satgas Yonif 125/Si’mbisa.

“Sejumlah 30 pilar patok type B yang baru dipasang dan tergelar di Distrik Sota, Kabupaten Merauke,” ujarnya.

Bersama Topdam dan BIG, Satgas Yonif 125 Pasang 30 Patok Batas Negara

Lebih lanjut dikatakan, Satgas Yonif 125/Si’mbisa yang berada di bawah Komando Pelaksana Operasi (Kolaksops) Korem 174/ATW, sebelumnya bertanggungjawab terhadap 62 patok yang terdiri dari dari 17 patok MM, 5 patok type A dan 40 patok type B.

“Kini, patok type B yang menjadi tanggung jawab Satgas Yonif 125/Si’mbisa pun bertambah menjadi 70 patok,” jelasnya.

Ditambahkan Anjuanda, sepuluh personel Satgas, empat personel Topdam XVII/Cenderawasih dan enam orang team dari Badan Informasi Geopasial terjun langsung ke lapangan melaksanakan pemasangan patok tersebut.

Baca juga:  Dari Pedalaman Papua, Satgas Mobile Yonif MR 411 Kostrad Merah Putihkan Kampung Mumugu

“Terjunnya kami bersama Topdam dan BIG untuk memudahkan pemetaan sekaligus memastikan pemasangan patok pada tempatnya,” sambungnya.

Bersama Topdam dan BIG, Satgas Yonif 125 Pasang 30 Patok Batas Negara

Setelah pemasangan ini, Satgas menghimbau kepada warga perbatasan turut juga membantu mengamankan patok batas negara, demi tetap tegaknya kedaulatan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Masyarakat perbatasan juga bisa memberikan informasi kepada Satgas apabila ada hal-hal yang mencurigakan,” tuturnya.

“Mari kita saling bekerja sama dan mendukung dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban di wilayah perbatasan ini,” tutup alumni Akmil 2002 ini. (Dispenad)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel