
Jakarta, tniad.mil.id – Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 711/Rks Brigif 22/OM Pos Kout Pir IV bersama masyarakat Kampung Wonorejo, Distrik Mannem, Kabupaten Keerom, Papua menggelar karya bakti perbaikan Gereja GKI Pison pada Jumat (26/8/2022).
Hal tersebut disampaikan Wadansatgas Pamtas RI-PNG Yonif 711/Rks Mayor Inf Nofry Albert Pratasik dalam keterangan tertulisnya.
Dikatakan Wadansatgas, perbaikan rumah ibadah tersebut meliputi perbaikan atap bangunan.
“Ini merupakan bentuk kebersamaan dengan masyarakat serta bukti konsistensi kami yang sudah bertugas selama 9 bulan di daerah operasi khususnya sektor Utara Papua dalam membantu masyarakat, khususnyadi Kampung Wonorejo,” ujarnya.
Selian itu, tuturnya, kegiatan tersebut merupakan semangat masyarakat dan TNI dalam mewujudkan penguatan toleransi umat beragama yang ada di Papua.
“Rasa toleransi umat beragama yang terwujud dalam pembangunan gereja ini sangat perlu untuk diperkuat sebagai landasan utuhnya NKRI,” tambah Wadansatgas.
Ia pun mengungkapkan akan selalu berusaha keberadaannya dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
“Apapun kepentingan masyarakat sebisa mungkin akan kami bantu,” tegasnya.
Lebih lanjut dikatakannya dalam kegiatan tersebut terlihat Masyarakat sangat antusias bahu-membahu bersama anggota Satgas Yonif 711/Rks Pos Kout Pir IV mengerjakan pembangunan atap Gereja dapat terasa mudah dan cepat selesai.
“Harapannya kedepan, Gereja sebagai rumah ibadah ini selalu bersih dan nyaman, sehingga memberikan dampak yang positif untuk warga melaksanakan ibadah agar tertib dan khidmat saat melaksanakan ibadah, dan berbagai kegiatan Gereja lainnya,” imbuh Mayor Inf Nofry Albert.
Sementara itu, Ibu Pendeta Puspita Ningsih (38), menyampaikan terima kasih nya karena Satgas Yonif 711/Rks yang sudah banyak membantu sehingga perkerjaan cepat selesai.
Meski pekerjaan ini menguras tenaga, menurutnya, akan tetapi anggota Satgas dan masyarakat tetap melaksanakan kegiatan ini dengan semangat.
“Semoga apa yang kita laksanakan ini yang dibantu oleh Bapak-bapak TNI diberkati oleh Tuhan,” pungkas Puspita Ningsih. (Dispenad).