Skip to main content
Berita Satuan

Bina Mental Rohani, Dittopad Peringati Maulid Nabi

Dibaca: 1014 Oleh 25 Jan 2014Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Jakarta (23/1). Warga besar Dittopad memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad  SAW dengan tema “MELALUI PERINGATAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW KITA TINGKATKAN KEBERSAMAAN PRAJURIT TNI DENGAN RAKYAT DALAM RANGKA MENJAGA KEDAULATAN DAN KEUTUHAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA”. Kegiatan yang dilaksanakan berupa ceramah siraman rokhani oleh Bapak KH. Mahdum, MA. Bertempat di Gedung A Yani Madittopad, Jl. Kalibaru Timur V No.47 Jakarta Pusat.

Ceramah agama ini dihadiri oleh 294 warga besar Dittopad. Tampak hadir Dirtopad, para pejabat, anggota  militer dan PNS, Persit  KCK Cabang XVI Dittopad PG Mabesad serta Jamaah Masjid Al-Falah Cempaka putih Barat serta tokoh masyarakat Bungur Senen.

Dirtopad Brigjen TNI Ir. Dedy Hadria, MSc. dalam sambutannya menyatakan antara lain hikmah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah agar kita selalu bersyukur dan berani melakukan intropeksi diri sejauh mana kita melaksanakan ajaran-ajaran agama islam yang diajarkan oleh Nabi. Dan yang paling penting adalah mampu menerapkan ajaran itu dalam kehidupan sehari-hari dengan melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar.

Baca juga:  Audiensi Kepala BNI Kanwil Semarang Dengan Gubernur Akmil

Lebih lanjut, Dirtopad berharap setiap Prajurit dan PNS Topografi Angkatan Darat mampu menampilkan sikap, perilaku serta tindakan yang bermanfaat bagi diri dan orang lain, keluarga dan satuan dimanapun berada serta bertugas dapat. Sehingga kehadiran kita sebagai prajurit pejuang Sapta Marga dimanapun berada dan bertugas, senantiasa mampu memberikan kesejukan, ketenangan dan ketentraman serta memiliki sikap yang toleran, menjaga silaturahmi dan mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi.

Sedangkan Penceramah Bapak KH. Mahdum, MA mengupas keteladanan Nabi Muhammad SAW dengan sifat amanahnya, tidak pernah ingkar janji, mengutamakan sholat berjamaah di masjid dari pada sholat sendiri. Nabi juga memberi tauladan bagaimana memperlakukan isteri dan keluarga, berkehidupan sosial dalam masyarakat, bergaul dengan tetangga, murah senyum dan suka memperbanyak dzikir. Pentingnya dzikir ini ditekankan kembali pada akhir ceramahnya karena Allah SWT paling menyukai dzikir “Subhanallah, wal hamdulillah, wa la ilaha illallah, wallahu akbar” (SBC-Dittopad)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel