Singkawang – Cuaca yang tidak menentu beberapa bulan ini berpengaruh kepada ketahanan tubuh manusia yang menyebabkan timbulnya penyakit musiman seperti demam, batuk dan DBD. Wabah penyakit demam berdarah yang sering terjadi di berbagai daerah di Indonesia beberapa tahun lalu perlu mendapat perhatian seriaus, begitu pula vektor Aedes aegepty yang terdapat di daerah pedesaan maupun perkotaan memberi risiko timbulnya wabah penyakit di masa akan datang.
Kejadian luar biasa (KLB) masih sering terjadi secara teoritis, ada empat cara untuk memutuskan rantai penularan DBD ialah dengan melenyapkan virus, isolasi penderita, mencegah gigitan nyamuk (vektor) dan pengendalian vector. Untuk pengendalian vektor dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara kimia dan pengelolaan lingkungan yang bersih, salah satunya dengan cara Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Danbrigif 19/Khatulistiwa Kolonel Inf Andi Chandra AS memerintahkan kepada para Komandan Satuan (Dansat) jajaran Brigif 19/Khatulistiwa agar selalu menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan serta penyemprotan pembasmi nyamuk ( Vogging ) baik di dilingkungan perkantoran maupun perumahan guna mencegah terjadinya wabah demam berdarah yang akhir-akhir ini sudah menjangkit ditengah masyarakat.
Diharapkan dengan antisipasi kegiatan pembersihan lingkungan dan Vogging tersebut dapat mengeliminir bahkan mencegah berkembangnya penyakit Demam Berdarah yang menyerang warga Brigif 19/Khatulistiwa baru baru ini. ungkap Danbrigif ditengah-tengah penyemprotan perumahan anggota Denma Brigif 19/Khatulistiwa pada tanggal 10 Nopember 2014. Authentikasi : Pasi Pam Ops Denma Brigif 19/KH Lettu Inf Yossy Wibowo.