
TNI AD – Kudus. Kearifan budaya lokal itu mengandung kebaikan bagi kehidupan masyarakat, yang mana hal ini mentradisi dan melekat kuat pada kehidupan masyarakat setempat. Meskipun ada perbedaan karakter dan intensitas hubungan sosial budayanya, tapi dalam jangka yang lama masyarakat tersebut terikat dalam persamaan visi dalam menciptakan kehidupan yang bermartabat dan sejahtera bersama.
Hal tersebut disampaikan Komandan Kodim 0722/Kudus Letkol Czi Gunawan Yudha Kusuma, S.E., M.SP., pada saat menghadiri acara tradisi Parade Sewu Kupat Kanjeng Sunan Muria ke 10 tahun 2017 di kawasan Taman Ria, Desa Colo, Kecamatan Dawe Kudus, Minggu (2/7/2017).
“Dalam bingkai kearifan lokal ini merupakan modal persatuan dan kebersamaan bagi kita sebagai bangsa yang merdeka,” tegas Dandim. Acara yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus tersebut dibuka oleh Bupati Kudus H. Musthofa. Turut hadir Kapolres dalam kegiatan tersebut, Kudus AKBP Agusman Gurning, S.IK., dan jajaran Forkopimda Kudus serta dihadiri sekitar 9.000 pengunjung yang ikut memeriahkan jalannya acara.
Parade dibuka pada pukul 08.45 WIB, diawali dengan doa bersama di Masjid Makam Sunan Muria. Selanjutnya gunungan diusung turun menuju Taman Ria tempat dilaksanakan prosesi Parade Sewu Kupat Kanjeng Sunan Muria. Kemudian ditempat ini Kupat lepet dipersilahkan dinikmati oleh tamu undangan dan pengunjung.
Acara tradisi Parade Sewu Kupat Kanjeng Sunan Muria adalah tradisi budaya lokal warga masyarakat Desa Colo, Kecamatan Dawe, yang diperingati setiap tahun sekali. Gelar tradisi adalah dalam rangka memohon keberkahan dari Allah SWT dan mengenang ketauladanan Kanjeng Sunan Muria.