Panglima Daerah Militer Iskandar Muda (Pangdam IM), Mayjen TNI Pandu Wibowo SE mengimbau masyarakat Aceh untuk proaktif menjaga dan merawat perdamaian. Dengan terciptanya keamanan dan kenyamanan, ia optimis Aceh akan lebih maju. Investor luar pun akan tertarik menanamkan modal atau membuka berbagai usaha di Aceh tanpa perlu ragu seperti pada masa konflik.
Hal ini disampaikan, Pangdam saat melakukan kunjungan kerja dan silaturahmi ke Kota Langsa. Dalam pertemuan di Makodim 0104/Aceh Timur di Langsa, Selasa (28/1) sore, Pangdam menerima dua pucuk senjata api (senpi) laras panjang beserta 25 butir peluru aktif dari Dandim 0104/Atim, Letkol Inf Mujahidin SH. Senjata tersebut sisa masa konflik, diserahkan masyarakat secara sukarela ke Kodim Aceh Timur.
Secara khusus Pangdam mengingatkan bahwa tiga bulan lagi akan digelar pesta demokrasi (pileg). Dalam pesta rakyat itu sangat dibutuhkan suasana damai dan kenyamanan. Maka semua pihak harus ikut serta dalam upaya melestarikan perdamaian Aceh dan tidak boleh terusik oleh agenda pileg maupun pilpres.
“Dalam proses pematangan damai ini jangan ciptakan hidup berkelompok-kelompok. Kalau ada masalah, selesaikanlah secara arif dan cepat, tanpa perlu terjadi perpecahan berkepanjangan,” kata Pangdam Pandu Wibowo.
Ia yakin, pemilu mendatang di Aceh akan sukses tanpa keributan, karena segenap elemen masyarakat Aceh, demikian pula para caleg dan tim suksesnya, sudah sangat menyadari arti penting perdamaian.
Pangdam menambahkan, Polri akan menjaga pelaksanaan pileg dan pilres di setiap lini dibantu anggota TNI apabila diminta. “Cuma yang menjadi ancaman bagi masyarakat Aceh saat ini adalah narkoba yang peredaran maupun pengaruhnya sangat dahsyat. Itulah ancaman terberat bagi Aceh selama ini,” kata Pangdam IM.
Bahkan di jajaran Kodam Iskandar Muda, dari 41 personel TNI yang dipecat belum lama ini, sebagian besar karena terlibat narkoba. Malah belasan lainnya sedang menjalani proses hukum di pengadilan militer.