Berlokasi di Dusun Kumendung, Candibinangun, Kecamatan Cangkringan, Komandan Kodim 0732/Slm beserta,Dirjen Perikanan dan Kelautan DIY, Kalitbang Kementrian Perikanan dan Kelautan RI, Anggota DPD RI dan Kepala desa,serta Pok Tani Ulam Sari Candibinangun, melakukan panen udang Galah program UGADI (Udang Galah Padi), Sabtu (8/8).
Sistem pertanian tersebut mulai dijalankan pada awal Mei 2015 lalu bersamaBadan Penelitian dan Pengembangan yang bekerjasama dengan,Kodim 0732/Slm serta kelompok Pembudaya ikan Mina Ulam Sari di Dusun Kemendung.
“Panen ini sekaligus membuktikan pada masyarakat dan para petani lainnya bahwa sistem ini sukses bisa menjadi motivasi bagi daerah lain di Indonesia,” unkap Kepala Balitbang KKP Ahcmad Poernomo yg didampingi Dandim 0732/Slm Letkol Inf Bambang Yudi, S.sos.
Dandim 0732/Slm juga menilai sistem pertanian Ugadi juga tidak merusak tanaman padi yang ada satu kawasan dengan pertanian udang galah. “Pertanian padi juga bisa maksimal dan tak terganggu dengan adanya udang di sekitarnya,” ungkap Letkol Inf Bambang Yudi,S.sos.
Sementara itu produktivitas para petani pun mengalami kenaikan yang cukup signifikan dengan adanya sistem tersebut. “Produktivitas padi meningkat sekitar 29,7% dari pengelolaan biasa. Dalam 1.000 meter persegi Ugadi dapat dipanen 1,52 kwintal udang galah dan 8,82 kuintal padi, tentunya ini sangat mendukung para petani disamping kesejahteraan meningkat juga swasembada pangan kita,” ungkap Ketua Kelompok Mina Ulam Sari, Slamet Haryanto.
Para petani di Sambe Rembe sendiri dapat meraup banyak keuntungan dari sistem tumpangsari Ugadi di mana mampu menghasilkan 152 kg per 10.000 ekor udang per petak seluas 1000m. “Malah ada yang sampai 172 kilogram, jadi sangat baik menurut kami,” imbuhnya.