
Tanah Grogot, 28 Juli 2015, Kerukunan beragama di tengah keanekaragaman budaya merupakan aset dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.
Dalam perjalanan sejarah bangsa, Pancasila telah teruji sebagai alternatif yang paling tepat untuk mempersatukan masyarakat Indonesia yang sangat majemuk di bawah suatu tatanan yang inklusif dan demokratis.
Berbagai macam kendala yang sering kita hadapi dalam mensukseskan kerukunan antar umat beragama di Indonesia, dari luar maupun dalam negeri kita sendiri.
Namun dengan kendala tersebut warga Indonesia selalu optimis, bahwa dengan banyaknya agama yang ada di Indonesia, maka banyak pula solusi untuk menghadapi kendala-kendala tersebut.
Dari berbagai pihak telah sepakat untuk mencapai tujuan kerukunan antar umat beragama di Indonesia seperti masyarakat dari berbagai golongan, pemerintah, dan organisasi-organisasi agama yang banyak berperan aktif dalam masyarakat.
Dalam rangka menjaga kerukunan antar umat beragama dan seagama Komandan Kodim 0904/Tng Letkol Arm W. Rimoko Ardani, S.Sos memberikan arahan kepada Toga, Tomas, Toda di wilayah Kab. Paser yang digelar di Mapolres Paser, kegiatan tersebut dihadiri oleh unsur Muspida, Muspika jajaran Kab. Paser dan seluruh unsur tokoh-tokoh baik agama, masyarakat dan pemuda.
Dalam kesempatan tersebut Komandan Kodim 0904/Tng menyampaikan bahwa keharmonisan dalam komunikasi antar sesama penganut agama adalah tujuan dari kerukunan beragama agar terciptakan masyarakat yang bebas dari ancaman, kekerasan hingga konflik agama.
Kerukunan merupakan kebutuhan bersama yang tidak dapat dihindarkan di tengah perbedaan. Perbedaan yang ada bukan merupakan penghalang untuk hidup rukun dan berdampingan dalam bingkai persaudaraan dan persatuan.
Kesadaran akan kerukunan hidup umat beragama yang harus bersifat Dinamis, Humanis dan Demokratis, agar dapat ditransformasikan kepada masyarakat di kalangan bawah sehingga, kerukunan tersebut tidak hanya dapat dirasakan/dinikmati oleh kalangan-kalangan tertentu saja.
Ditambahkan pula bahwa kejadian yang terjadi di beberapa wilayah terkait dengan konflik antar pemeluk agama jangan sampai terjadi di wilayah Kab. Paser.
Kegiatan diakhiri dengan penandatangan dan pernyataan sikap Forum Pimpinan Daerah, alim ulama Kab. Paser, Tokoh Agama, Alili ulama dan Muspika sekabupaten Paser terhadap permasalahan konflik antar umat beragama.
Semoga dengan terselenggarnya acara ini dapat menciptakan masyarakat yang aman damai, hidup rukun dan memiliki toleransi yang tinggi terhadap pemeluk agama yang satu dengan yang lainnya. (Kodim 0904/Tng)