KUPANG, tniad.mil.id – Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 1621/Timor Tengah Selatan (TTS) Letkol Cpn Rhino Charles Tuwo menegaskan, tidak ada jalur khusus untuk menjadi anggota TNI secara instan. Bahkan dirinya sendiri tidak bisa memberikan kepastian atau janji seseorang bisa lulus seleksi masuk anggota TNI.
“Jangan percaya kalau ada orang yang mengaku bisa membantu meloloskan masyarakat untuk diterima menjadi anggota TNI dengan jalur khusus. Saya tegaskan, oknum itu penipu. Saya sendiri saja tidak bisa menjanjikan seseorang bisa lulus menjadi anggota TNI. Mau menjadi anggota TNI itu ada proses seleksi dan persyaratannya. Semuanya sudah diatur. Jadi tidak ada istilah jalur khusus,” tegas Rhino kepada media Pos Kupang, Rabu (26/9/2018) di Markas Kodim 1621/TTS, Jalan Gajah Mada, Cendana, Kota Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Untuk mengikuti seleksi masuk anggota TNI, lanjut Dandim TTS, tanpa dipungut biaya alias gratis. Para peserta cukup mempersiapkan diri dengan baik, melengkapi persyaratan pendaftaran dan mengikuti pimbinaan di Kodim 1621/TTS. Seluruh informasi terkait seleksi masuk anggota TNI bisa didapatkan di markas Kodim 1621 TTS secara gratis tanpa dipungut biaya.
“Silakan lengkapi persyaratan, daftar, dan ikut seleksi. Semua gratis tanpa biaya. Seluruh informasi bisa didapatkan di markas Kodim. Jadi masyarakat jangan ragu atau segan untuk datang ke Kodim Anggota kami siap melayani dan membantu. Saya tegaskan, semua prosesnya gratis,” ujarnya.
Belajar dari kasus adanya anggota TNI gadungan, Rhino menghimbau masyarakat untuk lebih mengenal seragam dan atribut TNI yang benar, sehingga tidak mudah tertipu.
Selain itu, ia juga meminta warga masyarakat untuk segera melapor ke Kodim 1621/ TTS, jika ada orang yang mengaku anggota TNI dan berjanji bisa meloloskan masyarakat yang ingin menjadi anggota TNI. Ia berjanji akan menindak tegas orang itu, siapapun dia, baik warga sipil apalagi oknum anggota TNI, karena hal itu sudah meresahkan dan mencoreng nama baik institusi TNI.
Untuk diketahui, seorang TNI gadungan, Lambertus Koa (26) diamankan personel Kodim 1621/TTS, Selasa ( 25/9/2018) siang di Desa Fatutnana, Kecamatan Noebeba. Lambertus diamankan setelah anggota Kodim mendapat informasi aksi TNI gadungan tersebut, yang melakukan penipuan kepada warga Desa Babuin, Andri Be’es. Kepada Andri, TNI gadungan itu mengaku bisa meloloskannya menjadi prajurit TNI, asalkan memberikan uang senilai 25 juta rupiah.