Skip to main content
Kodam XVII/Cenderawasih

Dandim 1702/JWY Dinobatkan Sebagai Anak Adat Persekutuan Pelajar Wusihun

Dibaca: 1 Oleh 14 Feb 2016Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Wamena 13/02 2016 Wusihun merupakan sekolah alam yang dibangun di Kampung Kama Kabupaten Jayawijaya, sekolahan ini dibangun sejak 2006 silam sebagai bentuk nyata pemberantasan buta aksara di Papua. Pada Sabtu 13 Pebruari 2016 berlangsung acara penganugrahan/penobatan Letkol Inf Muhammad Aidi, S.IP (Dandim 1702/JWY) sebagai Anak Adat Persekutuan Pelajar Wusihun oleh pengurus persekutuan pelajar Wusihun Jayawijaya. Kegiatan tersebut diikuti -+ 50 org, turut hadir dalam kegiatan penobatan tersebut antara lain Kpt Inf Musa Siep, Lettu Inf Ansanay (Pasiterdim 1702/JWY), Letda Inf Juhari,S.IP (Pasiops Dim 1702/JWY), Etinus Siep, S.Pd (Ketua Persekutuan Wusihun).

Dalam sambutanya Ketua Persekutuan Wusihun menyampaikan ” Persekutuan ini didirikan dari tahun 2006, dan sekarang telah 10 tahun, selama itu saya menjabat kepemimpinan sebanyak 4 kali, saya ucapkan banyak terimakasih kepada para senior, intelektual dan anggota atas kerjasama dan dukungan selama saya memimpin persekutuan ini, terangnya”.

Ada pula Abrahim Siep,S.H (Senior Persekutuan Pelajar Wusihun) mengatakan ” Kesan saya dari tahun ke tahun sejak berdirinya persekutuan Wusihun sangat luar biasa, sebagai pribadi saya sangat bangga dengan persekutuan ini, walaupun dengan keterbatasan namun hari ini dengan kedatangan tamu dari Kodim diluar dari apa yang kita bayangkan, pesan saya kerjasama dalam segala kegiatan untuk terus dibina agar sesuatu yang diharapkan bisa berhasil tercapai, pendidikan ini sangat penting, sekarang pendidikan sangat banyak perubahan saya mengharapkan untuk tetap terus meniti pendidikan sampai berhasil dan kedepan bisa mengangkat persekutuan pelajar Wusihun. Pesan saya agar adik adik Wusihun bisa menghargai pengorbanan orangtua, tidak mengecewakan usaha mereka dan kerjakerasnya, serta bisa membanggakan mereka, imbuhnya”.

Baca juga:  Acara Malam Panggung Prajurit HUT TNI ke 70 di Kab. Kep. Yapen

Pada kesempatan tersebut Dandim juga menyampaikan sambutan yang intinya ” Acara hari ini diawali dengan doa yang menggetarkan hati saya, bahwa kehadiran saya bukan suatu hal yang sia sia melainkan melahirkan sesuatu hal yang positif bagi kita semua dan bagi generasi kita, selama saya menjabat sebagai Dandim saya melihat fenomena di Papua ini tidak jauh beda dengan yang ada di belahan bangsa kita yang ada di pelosok-pelosok, oleh karena itu jangan merasa bahwa Papua tertinggal, ternyata yang lain juga tertinggal, dan melalui TNI hampir 80 persen wilayah NKRI sudah saya tempati berdinas, sehingga saya tau bagaimana kondisi daerah-daerah pelosok NKRI masih tertinggal dengan kota-kota besar lainnya mungkin karena pembangunan yang belum merata. Melihat kondisi di Papua sejak awal saya menjabat Dandim di Wamena dengan kondisi pendidikan yang masih memprihatinkan, oleh karena itu saya memiliki gagasan untuk memerintahkan kepada seluruh Danramil agar program pertama kita untuk memberantas buta huruf di daerah terpencil, karena lebih dari 50 persen anak-anak usia sekolah tidak sekolah, dan itu terjadi di daerah lain selain Papua. Dengan kondisi yang memprihatinkan ini langkah awal saya telah mengurus dan membangun sekolah alam Wusihun dan sekarang pada proses penyelesaian administrasi serta pelunasan pajaknya dan minggu-minggu ini surat permohonan ini akan masuk di Kemenkumham dan berharap secepatnya di terima persyratannya. Kemudian langkah berikutnnya adalah langkah nyata di lapangan yang akan dikerjakan oleh kita semua dan kalau boleh saya tawarkan program kita kedepan dengan pergerakan “Papua Mengajar Papua belajar”. Jangan kita banyak berharap kepada Pemerintah karena masih banyak yang pemerintah kerjakan, oleh karena itu kita yang ada ini untuk bangkit sebagai pelopor mendidik anak-anak kita, adik-adik kita, saudara-saudara kita dalam sekolah alam Wusihun. Saya ingin memberikan motifasi kepada adik-adik saya bahwa untuk mewujudkan mimpi jadi kenyataan berawal dari bangun tidur dan berkarya, jelas bapak tiga anak tersebut mengakhiri sambutanya.

Baca juga:  Danrem 174/ATW Kunjungi Prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 757/GV

Dengan adanya sekolah alam Wusihun tersebut diharapkan dapat memotivasi anak-anak dalam menuntut ilmu, sehingga dapat membantu memberantas buta aksara di wilayah Papua pada umumnya dan Pegunungan Tengah pada khususnya.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel