BANDUNG, tniad.mil.id – Komandan Pusat Teritorial Angkatan darat (Danpusterad) Mayjen TNI Hartomo memberikan pembekalan sekaligus evaluasi terhadap pelaksanaan Apel Danrem Dandim Terpusat 2018 yang digelar di Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) Kodiklatad, Bandung, Rabu (28/11/2018)
Pada pembekalannya dihadapan 417 orang peserta Apel Danrem Dandim Terpusat 2018 ini, Danpusterad menyampaikan tentang tugas pokok TNI harus dipahami oleh seluruh Komandan Satuan Kewilayahan (Dansatkowil), karena Satkowil merupakan ujung tombak pelaksanaan tugas pokok TNI dapat tercapai.
Disampaikan Danpusterad, ancaman terhadap suatu negara dapat datang dari dalam negeri dan lua negeri. Deteksi dini dan cegah dini merupakan faktor utama yang dapat menangkal ancaman terhadap suatu negara.
Peran Satkowil melalui Babinsa sangat penting selain untuk deteksi dini terhadap berbagai ancaman juga membantu kesulitan masyarakat yang menjadi wilayah binaanya. Sinergitas antara aparat Satkowil dengan eleman pemerintah daerah lainnya sangat diperlukan untuk membantu pemerintah pusat dalam pemerataan pembangunan di wilayah-wilayah terluar, terpencil dan terisolir.
“ Aparat Kowil harus memahami dan mempedomani buku-buku petunjuk tugas-tugas aparat komando kewilayahan, agar anggota kita bekerja dengan buku petunjuk yang benar,” ujar Danpusterad.
Danpusterad berharap, para Komandan Korem yang memiliki satuan tempur harus memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang pembinaan teritorial terbatas kepada anggotanya di satuan tempur (satuan non Kowil).
Kepada para Komandan Korem dan Komandan Kodim, Danpusterad meminta para Komandan Satkowil untuk mewaspadai paham-paham radikal, peredaran Narkoba. Selain itu terkait media sosial, Danpusterad juga menaruh perhatian lebih terhadap penyebaran informasi di media sosial yang dapat menimbulkan kerawanan konfik antar anak bangsa.