Pekanbaru (9/7/2015) – Berdasarkan laporan satgas asap dari Kodim jajaran Korem 031/Wirabima masih terdapat 53 titik asap. Luas lahan yang terbakar beberapa hari lalu terdapat 535,75 Ha di seluruh kabupaten di Provinsi Riau. Upaya yang terus dilakukan dengan memadamkan api dengan cara manual dan water boombing serta melaksanakan patroli dan sosialisasi Karlahut. Sosialisasi terus dilaksanakan karena masih adanya masyakat yang membuka lahan untuk bercocok tanam dengan membakar lahan tanpa di awasi. Dari laporan satgas kesehatan data ISPU sampai dengan tgl 8 juli menunjukan tingkat sedang.
Dalam kesempatan tersebut Danrem 031/Wirabima mengatakan bahwa “segala upaya terus dilaksanakan dalam upaya mencegah terjadinya karlahut terutama oleh satgas udara dan darat.
“Hal tersebut terus di laksanakan dengan penuh semangat dan kesadaran yang tinggi untuk terus mencegah terjadinya karlahut, karena Prov riau tdk ingin terulang kembali kebakaran hutan dan lahan yang menjadi bencana nasional pd tahun lalu”, tambah Danrem 031/Wirabima”. Danrem 031/Wirabima juga mendorong kepada aparat penegak hukum agar melakukan tindakan penegakan hukum apabila terjadi tangkap tangan terhadap para pembakar lahan dan hutan. Apabila tidak ada sanksi yang berat ataupun membuat jera, para pembakar lainnya tentunya akan terus melaksanakan pembakaran lahan dan hutan.
Kepala BPBD agar dapat mengambil langkah yang tepat dengan melibatkan Apkowil dan pemerintahan setempat terhadap para masyarakat yang berada di dalam wilayah Taman Nasional. Apabila dalam pendataan terhadap penduduk tersebut mengindikasikan bahwa mereka bukan penduduk wilayah tersebut maka perlu diambil langkah yang tepat tanpa melanggar Ham dan Hukum. Pemikiran membuka lahan dengan cara membakar lahan sedapat mungkin harus kita cegah, untuk itu perlu terus di sosialisasikan kepada masyarakat yang masih bercocok tanam dengan cara seperti itu.
Rapat tersebut di hadiri oleh kepala BPBD Provinsi Riau, Kasiops Rem, perwakilan Danlanud, Dinkes, Manggala Agni, BMKG, BPPT, BLH dan BKSDA.