Paska diguncang gempa berkekuatan 7,8 skala richter pada Rabu malam, Danrem 032/Wbr beserta Badan SAR Nasional dan TNI mengunjungi Kepulauan Mentawai, Kamis (3/3).
Komandan Korem 032 Wirabraja Sumatera Barat, Brigadir Jenderal Bhakti Agus yang memimpin perjalanan tim Basarnas dan TNI ke Mentawai mengatakan, perjalanan ke Mentawai dalam rangka memastikan kondisi Mentawai sekali pun dilaporkan sebelumnya tidak ada kerusakan yang berarti.
“Kita ingin memastikan kondisi Mentawai secara langsung,” kata Brigjen TNI Bhakti Agus, Kamis, 3 Maret 2016. Perjalanan ke Mentawai memakan waktu hingga empat jam lebih. Sesampai di Mentawai, tim mengunjungi lokasi terdampak, seperti Sikakap, Sipora, Siberut, dan Tua Peja.
BMKG sebelumnya sudah mencabut peringatan tsunami pasca gempa berkekuatan 7,8 skala richter di Kepulauan Mentawai. Namun, ternyata tercatat tsunami tetap terjadi meski dalam skala yang kecil.
“Tsunami terdeteksi di Pulau Cocos setinggi 10 cm pada pukul 21.15 WIB dan di Padang setinggi 5 cm pada pukul 21.40 WIB,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam siaran persnya, Rabu, 2 Maret 2016.
Hasil pengamatan Tim dilapangan Pasca gempa berkekuatan 7,8 skala richter tidak ada kerusakan bangunan/rumah dan tidak ada korban jiwa.
“Masyarakat di Sikakap, Pagai Selatan, Sipora, Siberut dan Kepulauan Mentawai lain dalam kondisi aman dan mengungsi di tempat pengungsian,” ujar Kapen Rem 032/Wbr Mayor Kav Deswanto.
Begitu pula di daerah-daerah di pulau dan sepanjang pantai Barat Sumatera seperti Nias Selatan, Nias, Simeuleu, Aceh Singkil, Aceh Barat, Muko-Muko, daerah di sepanjang Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu dan Lampung juga dilaporkan aman. Tidak ada korban jiwa, kerusakan bangunan.
setelah status Tsunami dicabut Masyarakat Kepulauan Mentawai sudah kembali ke rumah masing-masing dengan tenang. (penrem032/erz)