Lampung. (13/03) Situasi serta kondisi Warga Register 44 Dusun Terang Agung Kec. Gunung Terang Kabupaten Tulang Bawang Provinsi Lampung Jumat (11/3) pasca bentrok warga dengan Preman yang mengancam dan mengintimidasi warga sudah pulih seperti sediakala, wargapun sudah kembali menempati rumah-rumah yang mereka tinggalkan dan beraktifitas seperti biasa dengan kata lain situasinya sudah aman dan kondusif.
Komandan Korem 043/Garuda Hitam, Kolonel Inf Joko P Putranto, M.Sc pada saat meninjau lokasi bentrok dan langsung berdialog dengan Warga Register 44 Dusun Terang Agung Kec. Gunung Terang pada hari Minggu (13/3) dalam rangka guna menyerap aspirasi serta keinginan dari warga secara langsung, dalam sambutannya Komandan Korem 043/Gatam menyampaikan bahwa anggota TNI dalam hal ini Korem 043/Garuda Hitam siap membantu masyarakat untuk membrantas preman tersebut, Preman yang membuat masyarakat resah ini harus ditindak dan ditangkap. Jangan biarkan masyarakat menderita karena ulah segelintir oknum yang mencari keuntungan untuk pribadi mereka sendiri, tegas Danrem.
Dan menyangkut isu yang beredar di kalangan masyarakat luas tentang kejadian yang menimpa Warga Register 44 Dusun Terang Agung Kec. Gunung Terang Kabupaten Tulang Bawang, tidaklah benar bahwa kejadian yang terjadi adalah Kerusuhan antar Atnis, Suku atau pun Agama. Kenyataan yang sebenarnya adalah murni kriminal, hal ini diamini juga oleh warga Dusun Terang Agung baik itu dari warga Lampung Pribumi, Warga Lampung Keturunan Jawa maupun Warga Lampung Keturunan Bali dan wargapun berterima kasih kepada Aparat TNI maupun POLRI, masalah ini cepat selesai dan cepat diperhatikan.
Kronologi kejadian bentrok warga dengan preman merupakan puncak dan kekesalan warga terhadap ulah preman yang menghalangi warga menjual hasil panen keluar kawasan, sejumlah oknum memasang portal di jalan, melarang petani menjual hasil panen ke perusahaan diluar register dan Petani diwajibkan membayar sewa lahan yang besarannya cukup signifikan kepada Oknum Preman, hal inilah yang membuat warga takut dan resah bermukiman di kawasan.
Keresahan warga ini sudah pernah, bahkan sering dilaporkan tapi tidak ada ditindaklanjut sehingga muncul kejadian pada Jumat (11/3) kemarin. (Penrem 043/Gatam)