Danrem 044/Gapo Kolonel Inf Suko Basuki mewakili Pangdam II/Sriwijaya membuka Perkemahan Gema Muhammadiyah (PGM) X tahun 2014 diikuti oleh 1.017 orang Pramuka tingkat Penegak (SMA/SMK/MA) Se-Sumatera bagian Selatan ke-X tanggal 24-28 September 2014 bertempat di Bumi Perkemahan Cadika Kwarcab Kota Palembang Jalan Pramuka/Srijaya 1 Km 5,5 Palembang. Dalam sambutan Pangdam II/Sriwijaya yang dibacakan oleh Danrem 044/Gapo menyampaikan ucapan terima kasih, rasa hormat dan penghargaan yang tulus kepada Rektor Universitas Muhammadiyah Palembang atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk memberikan sambutan dan sekaligus nantinya akan menyampaikan materi tentang Empat Pilar Kebangsaan. Saya berharap kerjasama antara Kodam II/Sriwijaya dengan Perguruan Tinggi Universitas Muhammadiyah yang telah terjalin dengan baik selama ini, dapat terus ditingkatkan dan dilanjutkan dalam rangka menjaga tetap tegaknya NKRI. Semoga niat baik dan upaya yang kita laksanakan ini mampu memberikan manfaat dan kontribusi yang besar bagi penyiapan generasi muda sebagai calon pemimpin bangsa di masa depan.
Indonesia sebagai negara bangsa (nation-state) memiliki posisi yang strategis, terletak di antara dua benua dan dua samudera serta memiliki peran yang menentukan dalam percaturan politik, budaya dan pertahanan, baik pada tingkat bilateral, regional maupun internasional. Karakteristik Indonesia sebagai negara bangsa yang besar, luas dan majemuk serta kaya dengan sumber daya alam, tentu saja sangat diperhitungkan dalam dinamika politik global. Untuk itu, diperlukan konsepsi, kemauan dan kemampuan yang tangguh dalam menopang kebesaran, keluasan dan kemajemukan keindonesiaan. Para pendiri bangsa juga telah berusaha keras untuk menjawab tantangan tersebut dengan meletakkan pondasi konsepsi kebangsaan dan kenegaraan dan wawasan kebangsaan yang berupa Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai Empat Pilar penopang kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dihadapkan dengan berbagai permasalahan dan kondisi kehidupan berbangsa dan bernegara pada dewasa ini, seperti masih maraknya aksi radikalisme, anarkisme, terorisme, penyalahgunaan Narkoba, degradasi moral, KKN, dan berbagai permasalahan lain yang dapat mengancam integrasi, keutuhan dan keselamatan bangsa dan negara, maka diperlukan sinergitas, keterpaduan dan usaha keras seluruh komponen bangsa untuk menegakkan dan menginternalisasikan nilai serta semangat Empat Pilar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kita semua harus sepakat dan tetap berkomitmen bahwa Pancasila dan UUD 1945 adalah sumber dari segara sumber hukum di Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika adalah keanekaragaman yang harus mampu kita wujudkan sebagai alat pemersatu bangsa, dan NKRI adalah final dan harga mati, yang tidak boleh di otak-atik dan ditawar-tawar oleh siapapun.
Dalam konteks tersebut, sesuai dengan amanah UU RI No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, maka TNI Angkatan Darat melakukan pembinaan terhadap generasi muda sebagai salah satu komponen cadangan dan pendukung Pertahanan Negara, dengan berpartisipasi aktif pada kegiatan pembinaan Gerakan Pramuka hingga di daerah-daerah.
Hal ini saya nilai sangan penting dihadapkan dengan kecenderungan terjadinya degradasi moral dan mental generasi muda kita dewasa ini terhadap wawasan kebangsaaan, nasionalisme dan semangat bela negara. Kita menyaksikan banyak generasi muda yang terlibat aksi tawuran antar pelajar, penyalahgunaan Narkoba, miras, kriminalitas, geng motor, aksi anarkis, kekerasan dan bahkan terorisme.
Disisi lain, gerakan Pramuka sebagai salah satu wadah pembinaan generasi muda saat ini cenderung menurun. Tercatat, dari sekitar 275.000 gugus depan Pramuka yang ada di sekolah, sebagian besar kegiatannya relatif menurun dan bahkan tinggal namanya saja.
Oleh karena itu, bila tidak ada upaya yang sungguh-sungguh dari seluruh komponen bangsa untuk merevitalisasi gerakan Pramuka, maka gerakan Pramuka akan ditinggalkan. Saya melihat kegiatan semacam ini memiliki nilai yang sangat penting dan strategis, sebagai salah satu wadah pembinaan generasi muda yang berbasis pada nasionalisme, cinta tanah air dan patriotisme atau semangat pantang menyerah dan rela berkorban demi bela negara.
Adalah menjadi tugas dan tanggungjawab kita bersama, terutama para Pembina Pramuka untuk menjadikan Pramuka sebagai wadah kaderisasi pimpinan bangsa, wadah penanaman nilai-nilai kebhinnekaan dan perekat kebangsaan/nasionalisme. Kita semua harus menjadikan Gerakan Pramuka sebagai candradimuka penyiapan sumber daya generasi muda yang memiliki karakter kuat, cakap, disiplin, mandiri, dan memiliki jiwa nasionalisme tinggi. Harus menjadi komitmen kita untuk terus menggelorakan dan menggalakkan kembali gerakan kepramukaan, guna menggembleng anak-anak muda agar menjadi generasi yang kresatif, terhindar dari dampak negatif perkembangan gobal dan jadi teladan bagi anak-anak muda lain. Suatu negara menjadi maju, sejahtera, aman dan damai disebabkan oleh SDM yang berdisiplin dan sadar bela negara.
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 24 September 2014 pukul 08.00 Wib, bertempat di Bumi Perkemahan Cadika Kwarcab Kota Palembang Jalan Pramuka/Srijaya 1 Km 5,5 Palembang dan dihadiri oleh Pejabat yang mewakil FKPD Provinsi Sumsel dan FKDP Kota Palembang, pejabat teras Kodam II/Sriwijaya, Ka Kwarda Provinsi Sumsel dan Ka Kwarda Kota Palembang.(Penrem 044/Gapo)