Skip to main content
Kodam IV/Diponegoro

DANREM 071/WK TANAM POHON DI LOKASI LONGSOR BANJARNEGARA

Dibaca: 1060 Oleh 01 Jan 2015Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

DANREM 071/WK TANAM POHON LONGSOR BANJARNEGARA

Danrem 071/Wk Kolonel Inf Edison, S.E., M.M. tanam pohon disekitar bekas lokasi bencana alam tanah longsor di Dusun Jemblung Desa Sampang Kec. Karangkobar Kab. Banjarnegara, Senin (29/12).

Pada kesempatan tersebut, Danrem 071/Wk menyampaikan bahwa dilokasi bekas bencana alam tanah longsor tersebut akan dihijaukan, tahap awal ini baru 2.500 pohon sementara sisanya dilakukan secara serentak pada 20 Januari 2015 mendatang yang dilakukan prajurit TNI AD dari Kopassus dan warga setempat.

“Ini baru tahap awal, kami akan terus berkoordinasi dengan Bupati Banjarnegara. Termasuk jenis pohon yang dibutuhkan dan cocok untuk ditanam disekitar lokasi tersebut dan sesuai kondisi alam di Banjarnegara”, terangnya.

“Untuk kebutuhan pohon yang akan ditanam, nantinya disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Untuk sementara ini, tanaman yang ditanam dilokasi bencana terdiri dari pohon akar wangi, mahoni, mabau, ndaru, kayu manis, kopi dan tanaman buah. Ini sesuai dengan konsep pemerintah daerah Banjarnegara yakni Banjarnegara Hijau”, lanjutnya.

Baca juga:  Danrindam Jaya Yakin Calon Penggantinya Akan Labili Baik

Sementara itu Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo mengatakan, lokasi bekas bencana tanah longsor ini akan dijadikan sebagai lokasi penghijauan. Namun, tanaman yang akan ditanam memiliki manfaat ganda. Sehingga selain memberikan manfaat untuk penghijauan juga memiliki nilai ekonomi.

Bupati berharap, selain tanaman tersebut nantinya akan banyak ditanam pohon aren di lokasi tersebut. Sebab aren memiliki banyak manfaat, selain memiliki nilai ekonomi aren juga mampu menahan erosi. Tidak hanya itu, pohon aren juga mampu menahan ketersediaan air dalam tanah saat musim kemarau.

Pada kesempatan lainnya, Bupati juga menyampaikan bahwa lahan bekas bencana alam tanah longsor ini tidak direkomendasikan untuk ditanami salak karena akan sangat berbahaya.

Menurutnya, setelah bencana ini, lokasi ini merupakan daerah hijau dan pemerintah melarang untuk dijadikan permukiman warga. Karena lahan diatas sudah membahayakan. “Kita hanya lakukan penghijauan, kita tidak mau bencana ini terjadi lagi”, imbuhnya.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel