Danrem 072/Pamungkas Brigjen TNI Stephanus Tri Mulyono meninjau lokasi bencana tanah longsor diwilayah di Desa Caok/Karangrejo, Kecamatan Loano Kab. Purworejo. Senin (20/6). Dalam musibah ini mengakibatkan jatuhnya korban 47 tewas dan 15 orang hilang. Pencarian korban difokuskan di Desa Donorati yang diperkirakan masih ada 6 orang hilang dan di Desa Caok/Karangrejo ada 8 orang. Sementara itu di Desa Jelog Kecamatan Kaligesing masih ada satu orang hilang.
Danrem menyampaikan rasa prihatin dan bela sungkawa kepada keluarga korban yang meninggal akibat musibah tanah longsor serta menghimbau warga untuk tetap waspada akan terjadinya musibah yang diakibatkan oleh curah hujan yang intensitasnya cukup tinggi beberapa hari ini sampai dengan sekarang.
Daerah longsor yang terjadi di Purworejo, Kebumen dan Banjarnegara merupakan daerah rawan sedang hingga tinggi longsor. Adanya pemicu hujan lebat menyebabkan longsor terjadi dan menimbulkan korban jiwa. Perlu ada upaya mitigasi stuktural dan non struktural untuk melindungi masyarakat dari bahaya longsor. Ke depan penataan ruang yang berbasis peta rawan longsor perlu lebih ditegakkan dalam implementasinya untuk melindungi masyarakat dari longsor.
Sekitar 250 personel Tim SAR gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, PMI, Tagana, SKPD, NGO, relawan masyarakat mencari korban hilang di Desa Dorowati. Akses jalan yang sebelumnya tidak bisa dilalui, saat ini sudah diperbaiki sehingga 3 alat berat dapat membantu pencarian korban. Kondisi tanah labil dan potensi longsor susulan masih tinggi jika hujan di bagian hulu. “Sedangkan di Desa Caok/Karangrejo tim SAR gabungan berjumlah sekitar 200 personel terus melakukan pencarian korban.(Penrem072/PMK)