
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengajak anggota Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) dan masyarakat umum untuk bersama memerangi invisible hand. Sebab, invisible hand terus bergerak dan mencari cara untuk menguasai NKRI.
“Semua harus bersatu agar NKRI tetap berdiri tegak. Karena itu, kami mengajak PPAD dan semuanya mari bersama-sama memerangi invisible hand, tangan tak terlihat yang ingin menguasai negeri ini,” ucap KASAD dalam Sarasehan PPAD di Bale Raos, Rabu (12/11).
KASAD mengungkapkan, invisible hand sejatinya dilakukan orang-orang dari internal namun dikendalikan dari luar. Orang-orang inilah yang saat ini menjadi ancaman nyata bagi Indonesia. Apalagi, negara ini memiliki sumber daya yang cukup menggiurkan bagi bangsa lain.
Dia menjelaskan, ke depan konsumsi energi akan meningkat signifikan seiring terus melonjaknya pertumbuhan penduduk. Tahun 2031 mendatang, konsumen energi akan meningkat hingga 40 persen akibat lonjakan penduduk. Akibatnya, pada 2043 energi diperkirakan akan habis.
“Sedangkan Indonesia adalah negara yang sangat kaya. Negara ini menjadi target untuk dikuasai negara lain. Ini harus diantisipasi karena dalam perkembangannya, 70 persen konflik di dunia dilatarbelakangi energi. Termasuk Timor Timur yang juga bermotif energi,” jelasnya.
Tak hanya itu, kata KSAD, pada tahun depan latar belakang konflik akan bergeser dari semula energi menjadi pangan dan air. Sasaran konflik pun akan bergeser dari dunia Arab kemudian menyasar Indonesia yang kaya akan pangan dan air.
Sementara itu Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengajak PPAD untuk memberi kontribusi bagaimana menyikapi perubahan-perubahan yang terjadi di tengah masyarakat. Apalagi, dunia seolah tanpa jarak akibat massifnya arus informasi.
“Sekarang kita memang tidak akan bergerilya lagi, tapi sistem informasi maupun pasar global oleh unit usaha trans nasional pasti akan mempengaruhi internal kita. “Di sinilah saya berharap PPAD bisa memberi kontribusi menyikapi perubahan-perubahan tersebut,” katanya.
Ketua PPAD Majyen TNI (Purn) Soerjadi mengatakan, sarasehan PPAD merupakan salah satu upaya untuk menguatkan arti persatuan dan kesatuan bagi keluarga besar TNI AD. Silaturahmi dan sarasehan ini sekaligus untuk mengingatkan kembali amanat Panglima Besar Jenderal Sudirman.
Dalam acara tersebut Kasad juga di dampingi Kasdam IV/Dip Brigjen TNI Ibnu Darmawan, Danrem 072/Pmk Brigjen TNI MS Fadhilah dan para Staf Militer Lainnya.