Skip to main content
Kodam VI/Mulawarman

DANREM 091/ASN PAPARKAN PROXY WAR DIHADAPAN MAHASISWA UNMUL

Dibaca: 103 Oleh 19 Nov 2014Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Samarinda (17/11). Komandan Korem 091/ASN Brigjen TNI Nono Suharsono hadir sebagai narasumber pada acara Talk Show ASEAN Community 2015 yang digelar oleh Badan Eksekituf Masiswa (BEM) Universitas Mulawarman (Unmul) di lantai 4 Gedung Rektorat Unmul Komplek Gn. Kelua Samarinda (17/11)

Acara yang bertajuk Grand Closing Pekan Ilmiah dan Kreatifitas Mahasiswa (PIKMA) serta Talk Show ASEAN Community 2015 tersebut juga menampilkan pembicara handal seperti Prof. Dr. HM. Aswin Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kaltim dan Dr. Aji Sofyan Efendi, SE, M.Si seorang pakar ekonomi sekaligus juga Dosen di Universitas Mulawarman.

Selaku pembicara pertama Komandan Korem 091/ASN memaparkan materi berjudul Peran Pemuda dalam menghadapi PROXY WAR diawali dengan memaparkan tentang sifat dan karakteristik perang yang telah bergeser seiring perkembangan teknologi. Menurutnya, di masa yang akan datang, di mana energi fosil pada tahun 2043 akan habis dan digantikan dengan bio energi, sasaran konflik akan mengarah pada lokasi sumber pangan yang sekaligus merupakan sumber energi. Indonesia sebagai salah satu negara ekuator yang memiliki potensi vegetasi sepanjang tahun akan menjadi arena persaingan kepentingan nasional berbagai negara. Untuk itu, diperlukan langkah antisipasi dan persiapan yang matang agar bangsa Indonesia mampu menjamin tetap tegaknya keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Baca juga:  Pangdam VI/Mlw Pimpin Serah Terima Jabatan

Bertambah pesatnya populasi penduduk dunia yang tidak diimbangi dengan ketersediaan pangan, air bersih dan energi akan menjadi pemicu munculnya konflik-konflik baru. Dengan adanya tuntutan kepentingan kelompok telah menciptakan perang-perang jenis baru diantaranya perang asimetris, perang hibrida dan perang proxy sehingga kemungkinan terjadinya perang konvensional antar dua negara dewasa ini semakin kecil. Perang Proxy atau Proxy War merupakan perang antara dua pihak yang tidak saling berhadap-hadapan namun menggunakan pihak ketiga untuk mengalahkan musuh. Perang proxy tidak dapat dikenali secara jelas siapa kawan dan siapa lawan karena musuh menggunakan dan mengendalikan actor non state,” papar Danrem. Menurutnya, Indikasi adanya Proxy War diantaranya Gerakan separatis, Demonstrasi massa dan Bentrok antar kelompok.

Danrem berpesan, pemuda terutama kepada mahasiswa Unmul sebagai tulang punggung bangsa harus menyadari bermacam tantangan dan ancaman bangsa tersebut untuk kemudian bersatu padu dan bersinergi menjaga keselamatan bangsa dan negara. Sejumlah aksi yang dapat dilakukan oleh mahasiswa untuk menangkal proxy war diantaranya dengan selalu mengidentifikasi dan mengenali masalah, ahli dalam bidang disiplin ilmu masing-masing, melakukan gerakan pemuda berbasis wirausaha, dan mengadakan komunitas belajar serta merintis program pembangunan karakter.

Baca juga:  Deteksi Dini, Cegah Dini Dan Lapor Cepat

Acara yang di moderatori oleh Dr. Mahendra Putra Kurnia, SH, MH ini berjalan cukum dinamis dimana setiap materi dari para narasumber mendapat respon dari kalangan mahasiswa bahkan sejumlah dosen yang hadir.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel