Kubu Raya. Danrem 121/Abw Kolonel Arm Alfret Denny D. Tuejeh selaku inspektur upacara dalam rangka memperingati Hari Jadi Ke-69 Tentara Nasional Indonesia. sedangkan Danyon Armed 16/105 Tarik Letkol Arm Heri Suprapto S.Pd., sebagai Komandan Upacara berlangsung di lapangan Makodam XII/Tpr, Selasa (07/10).
Hadir dalam Upacara tersebut para Asisten Kasdam, Kabalak Kodam, Pa Ahli Pangdam, para Dansat jajaran Kodam XII/Tpr baik TNI AL, AU dan masing-masing perwakilan 1 (satu) Peleton anggota dan PNS untuk mengikuti upacara.
Pada kesempatan ini saya mengajak untuk menengok lebih jauh ingatan kebelakang dan menghitung kembali tahun-tahun yang telah dilalui dengan merefleksikannya guna mencapai kemajuan yang lebih berarti, ungkap Panglima TNI Jenderal Dr. Moeldoko yang dibacakan oleh Danrem 121/Abw Kolonel Arm. Alfret Denny D. Tuejeh.
Penyelenggaraan HUT TNI pada hakikatnya merupakan salah satu bentuk laporan pertanggung jawaban TNI kepada Rakyat atas pembangunan TNI yang telah dilaksanakan, khususnya pada tuhun anggaran 2014. Oleh karna itu, tema pokok pada kegiatan HUT ke-69 ini adalah Patriot Sejati, Profesional dan dicintai rakyat. Setiap Prajurit dan PNS TNI dituntut mengedepankan tugas dan kepentingan masyarakat diatas kepentingan pribadi. Sekecil apapun sikap dan tindakan primitive akan mengganggu bahkan merusak jati diri TNI, sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang, Tentara Nasional dan Tentara Profesional.
Dalam amanatnya, Panglima TNI memberikan instruksi sebagai pedoman Prajurit TNI diantaranya, tugas Prajurit TNI sangat berkaitan langsung dengan tegak atau runtuhnya Negara, bersatu atau bercerainya bangsa. Oleh karna itu tempatkan tugas diatas segala-galanya, karna tugas adalah kehormatan, harga diri dan kebanggaan.
Junjung tinggi nilai dan semangat kebangsaan demi tetap kokohnya persatuan dan kesatuan bangsa serta tetap tegaknya kedaulatan NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD tahun 1945. Tingkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dengan mencermati serta mengantisipasi perkembangan situasi secara terus menerus, terhadap adanya upaya menggangu kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI.
