TNI AD – Ternate. Dalam rangka menyambut HUT ke-15 Korem 152/Babullah tanggal 13 Maret 2018 mendatang, Keluarga besar Korem 152/Babullah menggelar pendakian Gunung Gamalama, Ternate, Provinsi Maluku Utara, Selasa (20/2/2018).
Kegiatan pendakian yang dipimpin langsung oleh Danrem 152/Babullah Kolonel Inf I Wayan Suarjana, didampingi Dandim 1501/Ternate Letkol Inf Abdul Razak Rangkuti, Danyonif Raider Khusus 732/Banau Letkol Inf Raymond Sitanggang, para Kasi/Pasi serta diikuti ratusan personel jajaran Korem 152/Babullah.
Tidak hanya itu, 2 (dua) srikandi Persit yaitu Ketua Persit KCK Koorcab Rem 152 Ny. Ni Made Suarjana dan Ketua Persit Cabang Yonif RK 732 Ny. Raymond Sitanggang turut mengikuti kegiatan pendakian tersebut.
Tepat pukul 06.00 WIT, rombongan berangkat dari Kelurahan Moya yang diantar oleh tokoh adat setempat yang dikenal sebagai “Juru Kunci” memulai perjalanan menyusuri tebing-tebing terjal dan curam melintasi lembah yang sangat licin. Berkat tekad yang kuat, pukul 11.00 WIT rombongan sudah berada di puncak aman Gamalama, setelah mengadakan doa bersama yang dipimpin oleh Sang Juru Kunci, kemudian melanjutkan perjalanan menuju puncak kawah Gunung Gamalama di ketinggian 1.715 Mdpl.
Kegiatan dilanjutkan dengan upacara pengibaran Bendera Merah Putih di atas Gunung Gamalama yang dipimpin langsung Danrem 152/Babullah. Seiring dengan naiknya bendera secara perlahan yang diiringi lagu Indonesia Raya, para peserta diliputi rasa haru dan bangga bisa menjadi prajurit pengawal kedaulatan NKRI di Bumi Moloku Kie Raha.
Danrem 152/Babullah Kolonel Inf I Wayan Suarjana mengatakan, kegiatan pendakian ini merupakan rangkaian menyambut HUT ke-15 Korem 152/Babullah. “Selain itu, kegiatan ini merupakan bentuk kecintaan kami kepada Bumi Moloku Kie Raha,”ujarnya.
“Hari ini kita melaksanakan pendakian Gunung Gamalama dan melaksanakan sejumlah kegiatan seperti Upacara Pengibaran Bendera, Penanaman Pohon, Pembersihan dan Doa Bersama. Ini sebagai bentuk rasa syukur kita kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan kekuatan dan perlindungannya, sehingga masih dapat mengawal keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia di Bumi Moloku Kie Raha yang sama-sama kita cintai,”pungkas Danrem. (Pendam 16)