Koramil 03/Kamal jajaran Komando Distrik Militer (Kodim) 0829/Bangkalan, di bawah kepemimpinan Kapten Inf Windoko, bersama Mantan, PPL, Tim Upsus (Mahasiswa STTIP Malang dan Unibraw Fakultas Pertanian) melaksanakan kegiatan sosialisasi demplot kedelai di Desa Telang dan demlot padi di Desa Gilianyar Kecamatan Kamal Kabupaten Bangkalan, Minggu (27/09).
Kapten Inf Windoko, program pemerintah terkait pencapaian swasemba pangan babinsa harus bisa membuktikan menggarap sawah dan siap menjadi contoh bagi para kelompok tani dan secara teknis saling jalin kerjasama antara Babinsa dengan Mantan, PPL, Tim Upsus (Mahasiswa STTIP Malang dan Unibraw Fakultas Pertanian).
“Melalui kegiatan sosialisasi dan praktek penanaman sistem demplot, bertujuan mengajak petani untuk bersama-sama mendukung program pemerintah bidang ketahanan pangan menuju swasembada pangan,” kata Danramil 03/Kamal Kapten Inf Windoko.
Pada kesempatan ini tim, materi yang disosialisasikan tentang demplot pengolahan lahan, penanaman (bibit/benih), pemupukan, pemeliharaan hingga nantinya menuai hasil panen.
Lanjut Windoko, “Demplot atau Demontration Plot adalah suatu metode penyuluhan pertanian kepada petani, dengan cara membuat lahan percontohan, agar petani bisa melihat dan membuktikan terhadap objek yang didemontrasikan.
Demplot bisa berupa Inovasi teknologi budidaya, VUB (Varietas Unggul Baru), pemupukan dan lain-lain, disesuaikan dengan demografi wilayah. Di wilayah demplot kedelai di Desa Telang dan demlot padi di Desa Gilianyar Kecamatan Kamal Kabupaten Bangkalan yang merupakan wilayah binaan Upaya Khusus jajaran Kodim 0829/Bangkalan dilakukan, yakni Demplot Tabela (Tanam Benih Langsung) yang dilakukan oleh Koramil 03/Kamal bersama Mantan, PPL, Tim Upsus (Mahasiswa STTIP Malang dan Unibraw Fakultas Pertanian)”, terangnya.
“Demplot ini dimaksudkan sebagai tempat untuk belajar inovasi teknologi bagi petani serta tempat bertukar ilmu pengetahuan antara petani dan penyuluh pertanian lapangan (PPL)”, terangnya.
Sedangkan menurut petugas PPL, Joko, “Ketika padi mulai berbuah, manfaatkan penggunaan pupuk organik, disamping tanaman jadi sehat, juga tercukupinya kebutuhan asupan makanannya sehingga tangkai padi menjadi lebat dan berpengaruh pada butiran padi jadi berisi dan padat,” kata Joko.
Lanjut Joko, ini sebagai jawaban kepada masyarakat petani agar bisa menerapkan sistem dan pola tanam yang benar yakni menggunakan teknologi pertanian dengan sistem tanam jajar legowo dengan perbandingan 2 : 1 dan dengan menggunakan varietas mugibat serta penggunaan pupuk organik, saya berharap lahan-lahan pertanian di seluruh wilayah KabupatenBangkalan agar bisa menerapkannya.
Ulas Joko, Dari contoh nyata pada Demplot Kodim di lapangan jika dikembangkan secara luas di seluruh area pertanian di lokasi ini, diharapkan kemakmuran dan kesejahteraan para petani dapat tercapai, tentunya dengan pengelolaan yang intensif dan teratur serta disiplin, kita dapat mendongkrak hasil panen yang cukup luar biasa, ujarnya menerangkan.