DEMAK- Sebagai bentuk komimen pemerintah pusat untuk membentuk suatu strategi baru, terutama hal yang berkaitan dengan Tentara Manunggal Membangun Desa, membutuhkan mekanisme perencanaan TMMD di susun dengan sistem” bottom up planning” yang melibatkan kolaborasi antara TNI dan sipil yang ada untuk membangun suatu kebersamaan.
“Hal tersebut, seperti yang disampaikan Pangdam pada kegiatan TMMD (TNI Manunggal Masuk Desa) bulan Mei 2016 lalu di saat pembukaan TMMD,” ujar Dandim 0716/Demak Letkol Inf Nanang T.T Wibisono S.A.P saat berada di lokasi TMMD dan meninjau hasil pengecoran jalan yang di dapat, Senin (16/05).
Jadi, ada contoh yang luar biasa dalam program kerjasama antara TNI dan masyarakat di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, yakni dengan kebersamaan melalui dukungan aparat TNI yang terjadi di daerah itu, semula produksi padi yang rata-rata mencapai 40 persen bisa mencapai 75 persen.
Hal ini sangat menggembirakan. “Bukannya TNI hanya sebagai pagar negara saja, tetapi TNI merupakan partner kita untuk bagaimana sama-sama meningkatkan swasembada pangan,” katanya.
Bahkan pada sosialisasi di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, yang juga dihadirinya, Panglima TNI menegaskan, gunakan TNI yang ada di daerah-daerah agar bisa bekerjasama dalam peningkatan swasembada pangan. “Penegasan Panglima TNI itu adalah suatu hal yang luar biasa,” katanya.
Ia mengajak untuk menyikapi secara bersama berbagai permasalahan yang ada di berbagai daerah, karena bagaimanapun di Kabupaten Demak seperti yang dijelaskan oleh Kepala Dinas Pertanian tadi, yang menjadi kesulitan di sini adalah masalah Akses jalan. Petani kita kalau panen tidak bisa mengangkut hasil panennya dengan mudah maka dari itu melalui program TMMD ini kita bangun jalan untuk petani supaya bisa mengangkut hasil panen dari areal persawahan.(Pendim 0716/Demak)