Skip to main content
Dinas Penelitian dan Pengembangan

Dislitbangad Uji Fungsi Prototipe Robot Training Tembak ReaksI Integrated Program Litbanghan

Dibaca: 95 Oleh 28 Okt 2021Oktober 24th, 2022Tidak ada komentar
Dislitbangad Uji Fungsi Prototipe Robot Training Tembak ReaksI Integrated Program Litbanghan
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

JAKARTA, tniad.mil.id- Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD (Dislitbangad) melaksanakan Uji Fungsi Prototipe Robot Training Tembak Reaksi Integrated Program Litbanghan TA 2021 bertempat di Pusdikif Kodiklatad Cipatat, Kamis (28/10/2021).

Kepala Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD (Kadislitbangad) Brigjen TNI Terry Tresna Purnama.,S.I.Kom.,M.M, saat memimpin pelaksanaan Uji Fungsi Prototipe Robot Training Tembak Reaksi Integrated Program Litbanghan TA 2021 mengatakan bahwa latihan menembak pertempuran jarak dekat merupakan suatu latihan menembak untuk meningkatkan kemampuan dan kecakapan prajurit dalam menembak reaksi, dalam pelaksanaan suatu kegiatan latihan menembak, kondisi yang dilaksanakan sampai saat ini masih menggunakan alat peralatan yang manual seperti lesan, tiang penyangga lesan dan hasil perkenaan serta untuk penilaian masih harus dilihat ke depan atau menggunakan lesan dart.

Dislitbangad Uji Fungsi Prototipe Robot Training Tembak ReaksI Integrated Program Litbanghan

Pada tahun 2010, perusahaan Marathon Robotics Sydney, Australia telah menciptakan sebuah tim robot target cerdas yang digunakan dalam berbagai latihan menembak termasuk pelatihan penembak jitu, pengambilan keputusan eskalasi kekuatan, penyelamatan sandera, dan perlindungan eksekutif. Robot berlapis baja ini mampu bekerja sebagai tim, bergerak bebas di seluruh rentang pelatihan. Target beroperasi dalam mode otonom dengan satu operator yang mampu memantau lusinan robot. Target terhubung ke jaringan untuk pembaruan real-time dari stasiun komando & kontrol, dan untuk bertukar informasi taktis antar target.

” Robot buatan Australia ini juga memiliki kemampuan dapat menjalankan skenario kompleks yang telah direncanakan sebelumnya, bergerak masuk dan keluar dari pandangan instruktur pelatihan dan berperilaku seperti yang dilakukan manusia. Misalnya, sistem bereaksi terhadap tembakan langsung: ketika satu robot dipukul, ia jatuh, dan yang lainnya segera berhamburan dan lari mencari perlindungan. Namun robot buatan Australia ini memiliki kekurangan, robot ini tidak dapat digunakan di segala medan dan selain itu saat ini jika dibandingkan dengan produk sejenis harganya masih terlalu mahal,” ujarnya.

Baca juga:  Pangkostrad : Kenaikan Pangkat Merupakan Kehormatan Dan Kepercayaan Yang Diberikan Negara

Selanjutnya Kadislitbangad menegaskan bahwa hal menarik pada tahun 2017, Dislitbangad telah mengembangkan penelitian yaitu berupa suatu alat bantu lesan yang dapat menyerupai gerak manusia dalam semua sisi sehingga lesan tersebut dapat mewakili sisi tubuh manusia dengan sasaran setengah tubuh manusia.

Dislitbangad Uji Fungsi Prototipe Robot Training Tembak ReaksI Integrated Program Litbanghan

” Hasil rancang bangun lesan tembak robotik TA. 2017 menghasilkan suatu sistem lesan yang ditempatkan pada platform robot dan digerakkan dengan joystick dari server sehingga robot lesan dapat bergerak di lapangan tembak sesuai skenario latihan dan prajurit dapat menembak sasaran lesan yang menyerupai bentuk tubuh setengah badan manusia. Sistem lesan tembak robotik hasil rancang bangun program Litbanghan TA. 2017 sudah dilakukan uji fungsi dan mendapat koreksi dari tim penilai supaya dikembangkan untuk mendapatkan kesempurnaan sehingga lesan tembak robotik tersebut dapat digunakan di lapangan, ” pungkasnya.

Selanjutnya di waktu yang bersamaan, Direktur PT Ansa Solusitama Indonesia Aji Wijanarko selaku mitra penggiat Litbang menyampaikan dan menambahkan apa yang disampaikan oleh Kadislitbangad bahwa hasil evaluasi dan kekurangan Rancang Bangun Lessan Tembak Robotik TA. 2017 disikapi, diteliti dan dikembangkan kembali berupa penggantian roda ban dengan tracklink karet, software server dibuat lebih familiar untuk operator, sensor navigasi perlu lebih responsif. Pergerakan kurang gesit, pembacaan sistem sensor lambat, tidak dilapisi plat tahan peluru, torsi motor kurang kecepatan respons jatuhnya lesan lambat. Dari hasil Evaluasi yang didapat dalam program Litbanghanmat TA. 2017, maka Dislitbangad menggandeng mitra PT ANSA mengembangan lesan tembak robotik dalam Program Litbanghan Materiel TA. 2019.

Baca juga:  Lulus Uji Coba, Kadislitbangad Serahkan 2 Sertifikat Program Litbanghan

Pada tahap dua ini penelitian ditingkatkan menjadi Rancang Bangun Lesan Tembak Robotik Tahap II dengan mengatasi beberapa kekurangan pada program sebelumnya. Hasil evaluasi dan kekurangan Rancang Bangun Lesan Tembak Robotik TA. 2019 sebagai berikut : Pengoperasian masih sulit/kurang memenuhi aspek insani, gerakan lessan manekin masih lambat sehingga perlu ditingkatkan lagi, baterai (sumber tenaga) perlu dirubah untuk meningkatkan kapasitas namun tidak menambah bobot (lithium ion). User (Kopassus) menginginkan jumlah lebih dari satu untuk realistis latihan (dalam hubungan tim), adanya kendaraan angkut agar mempermudah mobilisasi dan perawatan robot. Tower operator/pengendali harus ada, guna mempermudah pengendalian/pengoperasian.

Dislitbangad Uji Fungsi Prototipe Robot Training Tembak ReaksI Integrated Program Litbanghan

” Pada tahun 2021 penelitian Dislitbangad dilanjutkan untuk menyempurnakan pada penelitian sebelumnya. Pada program tahap tiga ini yaitu Prototipe Robot Training Tembak Reaksi Integrated, prototipe ditingkatkan kemampuannya dari segi kualitatif dan kuantitatif antara lain dari segi kemampuan manuver alat, sinkronisasi antar alat, sedangkan dari segi kuantitatif terdapat penambahan jumlah alat menjadi empat buah sehingga manuver ke empat robotik mampu menyesuaikan keadaan medan dan kerja sama antar robotik tersebut. Memiliki kemampuan yang ingin dicapai pengembangan program Prototipe Robot Training Tembak Reaksi Integrated TA. 2021 ini adalah sebagai berikut : Kemampuan robot bergerak secara otonom dan secara tim (kelompok), kemudahan pelatih dalam menyusun taktik pertempuran untuk tim robot, memudahkan pelatih dalam membuat skenario latihan dengan menggunakan taktik pertempuran/infantri, kecepatan lebih tinggi dari sebelumnya (15 km/jam), peningkatan kapasitas baterai untuk pengoperasionalan robot, kemudahan start up penyiapan latihan, peningkatan software yang lebih handal (tidak mudah error) dan lebih mudah dioperasikan (lebih praktis), peningkatan software robot lama (program TA. 2019) terintegrasi dengan robot baru (program TA. 2021) dalam hubungan tim / kelompok. Mudah dioperasionalkan di segala medan latihan (infanteri/Kopassus). Mudah dalam pengoperasian dengan menggunakan segala media elektronik multi platform (tablet, komputer, joystick),” tuturnya.

Baca juga:  Belasan Personel Gabungan TNI Polri di Kecamatan Seteluk Lakukan Operasi Yustisi

Hadir pada kegiatan Uji Fungsi Prototipe Robot Training tembak Reaksi Integrated Program Litbanghan TA 2021, perwakilan Paban III/Litbang Astro Srenad, perwakilan Asops Kas Kostrad, perwakilan Dirsen Pusennif Kodiklatad, Danpusdikif Pussenif Kodiklatad, perwakilan Asops Kopasus, Sesdislitbangad, Kaliti, Pa Ahli Matut, Kasubdis Binfung, Kasubdismat, Kasubdis Insani, Kasubdis Iptek, Kasubdis Orsismet, Kepala Laboratorium Dislitbangad, Ketua TPI, Para Kabag Sesdislitbangad. (Dispenad)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel