Skip to main content
Berita Satuan

Dittopad Kerjasama Dengan ITB Laksanakan Uji Coba Pemotretan Udara Menggunakan Pesawat Tanpa Awak ( UAV )

Dibaca: 1339 Oleh 24 Jul 2013Januari 4th, 2014Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Sebagai tindaklanjut dari uji coba pemotretan pesawat tanpa awak (UAV) di Rumpin Tangerang yang sudah dilaksanakan bulan Mei 2013, maka pada tanggal 24 Juli 2013 dilaksanakan kembali uji coba pemotretan pesawat tanpa awak (UAV) di Gunung Bohong Cimahi.

Uji coba ini dimaksudkan untuk menghasilkan foto udara yang digunakan untuk mendukung latihan Raider. Pesawat UAV yang digunakan milik ITB type UAV-01 dengan karakteristik sbb : panjang rentang sayap 137 Cm, panjang badan pesawat 91,7 Cm, berat 0,684 Kg, kemampuan bawa barang 0,45 Kg,  sumber Energi Battery, jarak jangkau terbang 5 Km, kemampuan luas daerah yang dipetakan 100 Ha.

Kamera yang digunakan adalah Canon Powershot S100 dengan karakteristik sensor size and type : 1/1.7 inch CMOS, ISO : dengan rentang 80 hingga 6400, dan auto, lensa : fixed Focal Length 5.2 – 26.0 mm (35 mm equivalent: 24 – 120 mm), GPS LOG NMEA 0183 message format compliant : sudah dilengkapi dengan GPS sehingga setiap lembar foto yang dihasilkan mempunyai koordinat.

Baca juga:  Kodiklatad Terima Hibah Keramik dari PT. Arwana Citramulia Tbk

Penggunaan UAV dalam pemotretan udara diharapkan dapat mendukung kebutuhan informasi Topografi real time untuk satuan Raider. Pengolahan data dilakukan personel Dittopad.

Hasil Pemotretan Lapangan G. Bohong Cimahi dengan UAV

Dari hasil pelaksanaan uji coba pemanfaatan pesawat tanpa awak (UAV) untuk pemetaan, diperoleh beberapa keuntungan antara lain :

a.         Memerlukan biaya yang relatif murah, karena pesawat yang digunakan kecil, konsumsi bahan bakar sedikit, biaya angkut relatif lebih murah.

b.         Memerlukan waktu yang relatif lebih singkat, karena untuk melakukan prosesing data dengan menggunakan software Agisoft dapat dilakukan dengan cepat.

c.         Relatif lebih aman, karena pesawat tidak memerlukan pilot, dan dikendalikan dengan Autopilot dan remote control.

d.         Sangat cocok dimanfaatkan untuk pemetaan daerah latihan, pemantauan daerah rawan, analisis geospasial intelijen, dan pemanfaatan lainnya.  (Dittopad)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel