
Prajurit di lingkungan Kodam III/Siliwangi diminta untuk ikut membantu dan mendukung program ketahanan pangan. Ego sektoral harus dihilangkan dalam agenda yang sudah seharusnya didukung berbagai instansi dan pemangku kepentingan di Indonesia.
Selain itu pemutakhiran data juga harus terus dilakukan secara berkala dan teliti untuk menghindari kesalahan dalam bertindak akibat data yang tidak valid. Dengan komitmen tersebut, saya yakin kita dapat berhasil melaksanakan tugas penting yang kita emban sekarang ini, ujar Panglima Kodam III/Siliwangi Mayjen TNI Hadi Prasojo dalam amanat yang dibacakan Kepala Staf Daerah Militer III/Siliwangi Brigjen TNI Wuryanto, dalam acara Rakor Pertanian dan Cetak Sawah di Makodam III/Siliwangi, Senin, 25 Januari 2016.
Hadir dalam kesempatan tersebut perwakilan dari Kementerian Pertahanan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, serta perwakilan pemerintah kabupaten/kota di Jawa Barat yang terkait dengan pertanian dan ketahanan pangan.
Lebih lanjut dia mengatakan, selama ini penguatan ketahanan pangan telah dilakukan dalam skala nasional. Langkah yang ditempuh di antaranya dengan cara intensifikasi (meningkatkan hasil pertanian dengan mengoptimalkan lahan yang sudah ada), ekstensifikasi (perluasan areal pertanian), pengalokasian anggaran, termasuk bantuan dana pendampingan bagi TNI.
Sementara itu, terkait dengan teknis di lapangan, Hadi juga mengingatkan perlunya penyesuaian dengan cuaca yang sedang terjadi.
Pelaksanaan cetak sawah harus selesai pada bulan Juni nanti, mengingat adanya pergeseran waktu pada musim hujan. Selain itu, lakukan juga koordinasi antarinstansi sebaik-baiknya serta siapkan administrasi pekerjaan secara benar, katanya.(Sumber: HU Pikiran Rakyat)