Selama empat hari, Minggu tanggal 13 Desember hingga Rabu tanggal 16 Desember 2015. warga sipil diperbolehkan angkat senjata di Lapangan Sempur, Kota Bogor. Namun, persenjataan lengkap yang tersedia di stan-stan pameran alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang digelar Korem 061 Suryakancana itu tentu bukan untuk berperang. Berbagai jenis senjata api yang selama ini hanya dilihat di televisi bisa disentuh, bahkan disandang. Pengunjung juga diperkenankan menaiki kendaraan tempur militer yang berjajar tangguh di sisi lapangan. Berpose di sana pun tak dilarang.
Komandan Korem 061/Sk Kolonel Inf Fulad mengatakan, pameran alutsista itu digelar untuk memberikan pengetahuan dan wawasan tentang kegiatan dan pembinaan teritorial serta satuan yang telah dilaksanakan oleh Korem 061/Sk. Selain itu, pameran ini memberikan pengetahuan serta wawasan masyarakat tentang alutsista TNI AD untuk meningkatkan rasa cinta Tanah Air dan bela negara.
Fulad juga memaknai pameran ratusan alutsista itu sebagai pendidikan karakter generasi muda. Pameran itu bisa membangun rasa cinta generasi muda terhadap negara dan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk membangun pertahanan negara bersama. Diharapkan bisa menumbuhkan nilai nasionalisme serta menunjukkan kepatriotan dan profesionalitas terhadap pelaksanaan amanat yang diberikan oleh masyarakat berupa anggaran dalam pengadaan alutsista,ujar Fulad kepada Republika, Senin, tanggal 14 Desember 2015.
Fulad menambahkan, pameran alutsista mampu memantapkan kedekatan antara TNI dengan rakyat. Dengan kedekatan itu, kata dia, TNI akan semakin kuat menjaga kedaulatan dari keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Di lokasi pameran, para tentara memang tampak membaur dengan masyarakat. Dengan ramah, sosok-sosok berseragam loreng itu memberikan informasi seputar peralatan tempur modern dan logistik pendukung TNI AD yang dipamerkan. Masyarakat tampak antusias melihat senjata api dan amunisi buatan dalam dan luar negeri di stan pasukan elite Kopassus.
Stan Pusdik Intel Kodiklat TNI AD juga menyedot perhatian pengunjung dengan perlengkapan uniknya yang dipamerkan. Pengunjung terkagum-kagum melihat sejumlah benda yang terlihat biasa, namun memiliki fungsi luar biasa. Di stan Intel, dipamerkan dasi pulpen, topi, arloji, kacamata, hingga sepatu yang memiliki fungsi kamera dan merekam audio visual. Ini kami gunakan dalam kondisi penugasan, ketika ada rapat atau kegiatan yang memerlukan penyelidikan, ungkap salah satu penjaga stan.
Kompi Zeni Nuklir, Biologi, dan Kimia (Kizinubika) juga memamerkan peralatan canggih yang membuat pengunjung berdecak kagum. Di stan tersebut, terdapat pakaian pelindung berbahan katun dan serat karbon aktif yang bisa melindungi pemakai dari paparan radiasi alfa dan beta saat menjalankan tugas penyelidikan.
Dipamerkan pula beberapa alat detektor nuklir, biologi, dan kimia (nubika). Salah satu alat bisa mengidentifikasi virus antrax, ebola, flu burung, flu babi, dan sejumlah virus lain. Operator alat Lidik Kizinubika, Andri Sulistiono. mengatakan, tentara tak hanya mengamankan negara dari ancaman perang konvensional. Ancaman nubika yang sudah menjadi masalah global juga ditanggulangi TNI. Kizinubika bertugas menyelidiki bahaya nubika dan melakukan dekontaminasi dalam rangka pengamanan pasukan dan masyarakat. Bahaya nubika yang terdiri dari radio aktif, agensia biologi, dan racun kimia bisa datang dari musuh, kecelakaan industri, serta bencana alam. Teroris di beberapa negara sudah menggunakan senjata canggih, seperti racun saraf, dirty bomb, dan smart bomb, ujar Andri.
Salah satu pengunjung, Edwin Dwinanto, menganggap kegiatan tersebut sangat menyenangkan untuk wisata keluarga. Edwin yang datang bersama istri dan anak-anaknya mengaku bisa mengenal lebih jauh militer Indonesia dan peralatannya. Acaranya bagus, mengandung unsur edukatif, anak-anak juga suka, ujar pedagang asal Padang yang tinggal di Baranangsiang itu.
Pengunjung lain dari Sukabumi, Imelda Delvina Sibarani, mengaku kagum dengan alutsista canggih yang dipamerkan. Menurutnya, persenjataan militer Indonesia tak kalah dengan negara lain. Surprise banget, ternyata militer kita sangat maju dan canggih, semoga TNI semakin jaya, kata ibu rumah tangga berusia 40 tahun itu. (Sumber: HU Republika)