JAKARTA, tniad.mil.id – Di tengah situasi Krisis Di Lebanon, Satgas (Force Head Quarter Support Unit (FHQSU) XXVI-O1 Kontingen Garuda UNIFIL beserta Satgas lainnya di wilayah Naqoura melaksanakan latihan kontijensi plan untuk meningkatkan kesiapsiagaan.
Di tengah meningkatnya eskalasi konflik di Timur Tengah yang melibatkan perseteruan antara negara Israel dengan beberapa kelompok di Palestina dan Lebanon yang sedang bertikai, Satgas FHQSU XXVI-O1 Kontingen Garuda UNIFIL gelar latihan kontijensi plan, di Soedirman Camp Naqura, Minggu (29/11/23).
Latihan yang dilaksanakan di tengah situasi krisis akibat ketegangan saling serang antara kelompok perlawanan di Lebanon dengan Israel yang sudah berjalan sekitar tiga minggu ini bertujuan untuk memastikan bahwa Satgas FHQSU XXVI-O1 siap untuk merespon secara cepat dalam situasi memburuk yang setiap saat bisa terjadi. Dalam 3 minggu terakhir, terhitung mulai tgl 7 Oktober 2023, akibat dampak konflik yang memanas, wilayah Lebanon terutama Lebanon Selatan yang berbatasan langsung dengan Israel juga berdampak akibat krisis di wilayah tersebut. Termasuk juga wilayah Naqoura yang menjadi lokasi Markas UNIFIL dan Soedirman Camp.
Di tengah kondisi yang seperti itu, Sekitar 120 personel mengikuti latihan yang digelar oleh Satgas FHQSU XXVI-O1 tersebut juga melibatkan Satgas MCOU, CIMIC, INDOMEDIC dan MTF Serta Staff Officer HQ.
Kolonel Arm Ezra Nathanael, S.Kom, M.M, M.Han, selaku Dansatgas FHQSU XVI-O1 dalam keterangan tertulisnya menyatakan, latihan ini adalah bagian integral dari upaya Satgas untuk selalu siap sedia dalam menghadapi berbagai situasi dan kondisi di Lebanon saat ini.
“Bahkan kita harus menyiapkan rencana untuk situasi terburuk yaitu evakuasi dan penarikan mundur (withdraw) dari daerah operasi ke tempat dan lokasi aman yang telah ditentukan sebelumnya yaitu Beirut dan Cyprus, ” ujar Kolonel Arm Ezra.
Dansatgas FHQSU XVI-O1 juga menekankan kepada seluruh anggota wajib memahami apa yang akan diperbuat ketika status dari Red Alert menjadi Black Alert, tetap memiliki semangat yang tinggi dan dedikasi yang kuat, selalu ingat Protap atau SOP yang berlaku di Kontingen maupun UNIFIL, jangan melupakan ibadah sesuai agama yang dianut sehingga senantiasa siap untuk menghadapi berbagai situasi yang terjadi di Lebanon saat in dan dilindungi Tuhan Yang Maha Kuasa.
Dalam Latihan kontijensi plan ini, Mayor Czi Isa selaku Kasipamops menjelaskan secara detail mekanisme latihan ini mulai dari Alkap perorangan sampai dengan pembagian kendaraan yang sudah diatur oleh Satgas FHQSU. (Dispenad)